Suku Bali – Mayoritas kelompok etnis di wilayah pulau Bali yang mengikuti budaya Bali dan menggunakan bahasa Bali. Menurut hasil sensus tahun 2010, sekitar 3,9 juta orang Bali di negara Indonesia.
Kostum rakyat Bali untuk wanita dihiasi dengan dekorasi bunga emas dan dekorasi bunga kamboja di atas kepala mereka. Bali, terdapat tempat-tempat yang indah dan dapat menikmati suasana alam.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Suku Bali, beserta ciri khas dan kebudayaannya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Daftar Isi :
Bagaimanakah Asal Usul Suku Bali ?
Asal usul orang Bali yakni dapat dibagi menjadi tiga periode atau gelombang migrasi, yakni gelombang pertama dihasilkan dari distribusi populasi di kepulauan tersebut selama periode prasejarah. Gelombang kedua terjadi secara perlahan selama perkembangan agama Hindu di Nusantara. Gelombang ketiga adalah gelombang terakhir yang telah berasal dari wilayah Jawa.
Ketika Majapahit runtuh dalam sebuah abad ke-15 – bersamaan dengan Islamisasi di Jawa – beberapa Majapahit memutuskan untuk melestarikan budaya mereka di Bali, hingga dapat membentuk sinkretisme antara budaya Jawa klasik dan tradisi Bali asli.
Bangsa ini juga memiliki kehidupan yang terorganisir dan membentuk aliansi hukum yang disebut thana atau dusun, yang terdiri dari beberapa thani atau banua. Aliansi hukum ini dianggap sebagai cikal bakal desa-desa di Bali. Bangsa inilah yang kemudian mengurangi penduduk asli pulau Bali, yang disebut orang Bali, atau beberapa orang menyebutnya Bali Aga.
Ada pendapat bahwa suku asli Bali adalah suku Aga, yang termasuk dalam sub-suku masyarakat Bali yang tinggal di desa Trunyan, dan masyarakat Aga Bali dianggap sebagai suku bukit yang bodoh. Karena orang tinggal di pegunungan yang sangat terpencil dan sangat terpencil dan belum tersentuh oleh teknologi sama sekali.
Ciri Khas Suku Bali
Terdapat beberapa ciri khas pada suku ini, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Mata Pencaharian Suku Bali
Kehidupan ekonomi masyarakat Bali didasarkan pada pertanian, terutama penanaman padi di sawah irigasi yang telah dikembangkan sejak lama, bersama dengan kelompok tani di sawah irigasi yang disebut Subak.
Selain itu, mata pencaharian pedesaan lainnya berkembang dengan baik, seperti beternak sapi, kerbau, ayam, bebek, babi, kambing, anjing, dan lain sebagainya. Sapi kerbau digunakan untuk menarik bajak di ladang. Suku Bali
b. Pakaian Tradisional
Pakaian tradisional pria Bali terdiri dari destra (ikat kepala), kain nyanyian dan sapu tangan dan dilengkapi dengan keris di bagian pinggang punggung.
Sementara wanita ini dalam pakaian tradisional Bali menggunakan dua helai setagen-songket , songket, dan scarf, di samping dua helai songket dan sebagainya.
Kostum rakyat Bali untuk wanita dihiasi dengan dekorasi bunga emas dan dekorasi bunga kamboja di atas kepala mereka. Perhiasan untuk dekorasi pakaian Bali untuk wanita seperti kalung, anting-anting dan gelang.
c. Rumah Adat Bali
Selain pakaian rumah tradisional, tradisional, senjata tradisional, budaya Bali, dan lain-lain, pulau Bali ini menawarkan berbagai jenis tarian tradisional yang sangat unik. Tarian tradisional ini biasanya diadakan di acara-acara besar.

d. Kepercayaan Bali
Orang-orang yang awalnya lahir di Bali adalah pengikut kepercayaan yang sebelumnya mereka percayai, tetapi setelah proses penyesuaian penduduk kerajaan Majapahit, orang-orang yang tinggal di Bali umumnya berpegang pada Hindu.
Tetapi hari ini sudah ada banyak orang Bali yang mengikuti agama lain selain Hindu. Kepercayaan Hindu di Bali sedikit berbeda dengan kepercayaan agama Hindu yang berasal dari Kerajaan Majapahit, yang awalnya berasal dari negara India, karena budaya di Bali telah melalui proses penyesuaian atau penyesuaian dari dua kelompok populasi.
e. Upacara Ngaben
Upacara Penyerahan adalah upacara untuk kremasi tubuh yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali. Upacara tradisional ini dilakukan untuk memurnikan arwah leluhur orang yang telah meninggal dan pergi ke tempat peristirahatan mereka dengan membakar mayat.
Jadi upacara tradisional ini sebagai sebuah proses memurnikan roh melalui penggunaan api untuk kembali kepada Sang Pencipta, menurut orang Bali Hindu, manifestasi Dewa Brahma, yang dapat membakar semua kotoran yang terkandung di dalam tubuh dan Roh-roh orang mati.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Suku Bali beserta ciri khas nya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.