Sintesis Protein

Sintesis Protein – Semua makhluk hidup membutuhkan makanan setiap hari untuk bertahan hidup. Makanan yang Anda makan dicerna dalam sistem pencernaan, yang diolah menjadi energi terhadap tubuh.

Dalam adanya sebuah proses pencernaan, ada istilah yang disebut sintesis protein. Proses dalam pembentukan partikel protein dengan pembahasan biologi molekuler yang melibatkan terhadap sintesis RNA yang dipengaruhi dengan DNA.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Sintesis Protein. Untuk ulasan selengkapnya, yyuukk… Simak sebagai berikut.

Apa itu Sintesis Protein ?

Pengertian Sintesis Protein (dapat disebut sebagai biosintesis protein) merupakan adanya sebuah proses pembentukan partikel protein dalam diskusi biologi molekuler, yang dapat mencakup sintesis RNA yang diinduksi terhadap DNA.

Dalam sintesis protein, molekul DNA adalah sumber asam inti yang mengkode menjadi asam amino yang membentuk protein, tetapi tidak terlibat langsung dalam proses. Molekul DNA dalam sel dikonversi yakni dengan menjadi molekul RNA.

Sintesis-Protein

Molekul RNA ini diterjemahkan menjadi asam amino sebagai komponen protein. Dengan demikian, molekul RNA terlibat langsung dalam proses sintesis protein.

Hubungan antara molekul DNA, RNA dan asam amino dalam proses pembentukan protein dikenal sebagai “Dogma central biologis”, yang dapat digambarkan dengan beberapa proses yang menghasilkan DNA dan RNA-DNA.

RNA menghasilkan protein yang diekspresikan dalam persamaan protein, DNA. Seperti kebanyakan, ada pengecualian untuk proses pembentukan protein berdasarkan bukti yang ditemukan kemudian, sehingga dogma ini biasanya disebut dengan sebuah aturan.

Tahapan Sintesis Protein

Proses atau fase sintesis protein pertama kali dipraktikkan oleh Paul Zamecnik pada 1950-an. Awalnya Paul menggunakan tikus sebagai bahan percobaan untuk mengamati prosesnya. Caranya adalah dengan mengikat asam amino radioaktif ke tubuh tikus. Hasil percobaan ialah adanya sebuah penemuan situs proses sintesis.

Baca Juga :  Saraf Otonom

Setelah melakukan dalam sebuah percobaan di atas, Paul melakukan studi tambahan dengan Mahlon dan menyimpulkan bahwa transfer RNA molekuler (RNA t) berperan dengan sebuah proses sintesis.

Pada akhirnya, Francis Crick merasa penting bahwa transfer RNA mengetahui urutan nukleotida untuk diorganisasikan menjadi asam amino, yang kemudian dilakukan oleh pembawa RNA.

Pada umumnya, dalam sebuah proses terhadap sintesis protein dibagi menjadi tiga tahap, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Tahap Replikasi DNA

Fase reproduksi DNAP Setiap sel yang ditemukan dalam organisme hidup secara alami mengalami pembelahan sel, pembelahan sel biasanya dibagi menjadi beberapa, misalnya 4 bagian, menjadi 8 sel. Namun, sebelum sel melakukan proses pembelahan, komponen sel, salah satunya adalah DNA, digandakan. Replikasi DNA ini kemudian disebut replikasi.

2. Tahap Transkripsi

Tahap transkripsi Tahap transkripsi adalah tahap di mana DNA membentuk RNA dengan mengekspresikan kode genetik yang berasal dari DNA. Pada tahap ini, 3 jenis RNA diproduksi, diantaranya ialah sebagai berikut:

  • mRNA
  • rRNA
  • tRNA

Dalam sebuah tahap tersebut, yakni dapat dilakukan dalam sitoplasma dengan memulai proses membuka rantai ganda DNA menggunakan enzim RNA polimerase.

Pada tahap ini ada rantai tunggal yang bertindak sebagai rantai akal sehat, sedangkan rantai lainnya berasal dari sepasang DNA yang disebut rantai antisense. Tahap transkrip itu sendiri dibagi menjadi tiga tahap, diantaranya ialah tahap elongasi, inisiasi, dan terminasi.

3. Tahap Translasi

Tahap Translasi merupakan adanya sebuah proses menerjemahkan kodon dari RNA m menjadi asam amino yang membentuk protein. Masing-masing dari sekuens berbasis-nitrogen yang berbeda diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda.

Contoh-contoh berikut adalah asam amino fenilalanin, yang merupakan terjemahan dari UUU kodon (3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino glikol (CGC), dan asam amino serin (UCA).

Baca Juga :  Bagian-Bagian Bunga

Pada tahap ini, setidaknya 20 jenis asam amino diperlukan untuk menghasilkan protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Selain itu, beberapa asam amino ini menghasilkan rantai polipeptida spesifik dan kemudian membentuk protein spesifik. Proses penerjemahan itu sendiri dibagi menjadi tiga fase.

Contoh Sintesis Protein

Manfaat Sintesis Protein

Sel-sel mensintesis protein yakni sebagai seluruh tubuh mereka. Protein-protein ini yakni:

  • Protein Struktural, merupakan adanya sebuah protein yang membentuk struktur sel, membran organel, protein membran plasma, mikrotubulus, mikrofilamen, sentriol dan banyak lagi.
  • Protein rahasia dari sel seperti antibody dan hormon.

Sel yang berbeda memiliki protein yang berbeda yang menentukan sifat fisik dan kimia sel dan membedakan satu sel dari yang lain. Sebagai contoh, banyak sel otot mengandung aktin dan miosin ketika tidak ada sel saraf.

Proses Sintesis Protein

Awal proses sintesis dilakukan oleh Paul Zamecnik, yang melakukan upaya untuk mengamati proses tikus pada tahun 1950. Pada saat itu, Paul menggunakan asam amino radioaktif yang tertanam dalam tubuh tikus.

Ini kemudian akan mencari tahu di mana proses sintesis protein berlangsung. Setelah itu, Paul dan Mahlom melakukan penelitian dan membuat kesimpulan bahwa molekul transfer RNA / RNAT memiliki peran dalam proses sintesis.

Sebelum RNAt menyerap asam amino, RNAt terlebih dahulu mengetahui urutan nukleotida yang akan diatur dalam asam amino. Ini ditunjukkan dengan adanya sebuah penelitian terhadap Francis Crick.

Baca Juga :

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Sintesis Protein. Proses dalam pembentukan partikel protein dengan pembahasan biologi molekuler yang melibatkan terhadap sintesis RNA yang dipengaruhi dengan DNA.

Baca Juga :  Pengertian Simbiosis Amensalisme
Categories IPA