Sejarah Renang di Indonesia

Bagaimanakah Sejarah Renang di Indonesia? Olahraga adalah salah satu cara untuk dapat menjaga kesehatan tubuh. Anda juga dapat memilih olahraga yang Anda sukai atau ingin mendukung kebugaran fisik Anda.

Salah satu olahraga yang digemari oleh masyarakat luas adalah berenang. Tapi tahukah Anda dari asal jenis olahraga ini?

Karena itu untuk lebih jelasnya, silakan merujuk ke artikel berikut, tentang berenang dan sejarah berenang.

Sejarah Renang Pertama Kali

Sejarah Renang di Indonesia Beserta Macam-macam Gaya dalam Renang

Keberadaan renang pertama kali terungkap dalam sejarah masyarakat zaman batu Mesir. Ini berdasarkan lukisan perenang.

Terungkap bahwa perangko lilin ditemukan di Mesir yang berkisar antara 4000 hingga 9000 SM. Di situlah lukisan itu.

Ada juga fresko yang ditemukan di Babel yang menunjukkan mereka menggunakan teknik gaya dada. Lukisan itu adalah yang paling terkenal ditemukan di gurun Kebir.

Diperkirakan usianya juga sekitar 4000 tahun SM. Pada 1539, Nikolaus Wynmann menulis buku pertama tentang berenang dengan judul Colymbetes.

Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah orang yang meninggal karena tenggelam.

Dalam buku itu, Wynmann menulis tentang metode renang gaya dada dan juga mengajarkan pertolongan pertama ketika kecelakaan renang terjadi.

Selanjutnya, pada 1587, Everard Digby menulis bahwa manusia dapat berenang jauh lebih baik daripada ikan. Digby juga mengatakan bahwa gaya dada adalah gaya yang paling berfungsi dalam berenang.

Pada tahun 1828, kolam renang umum pertama dibuka. Mengenai lomba renang itu sendiri dimulai di Eropa pada tahun 1800. Sebagian besar pemenang saat itu menggunakan gaya dada.

Pada tahun 1873, seorang pria bernama John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya renang merangkak depan (gaya trudgen) yang sekarang kita kenal sebagai gaya bebas.

Trudgen meniru gaya ini dari suku-suku India di Amerika Selatan. Berenang itu sendiri adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Athena 1896.

Pemenang di Olimpiade pertama adalah Alfred Hajos dari Hongaria. Pada tahun 1908 Federasi Internationale de Natation Amateur (FINA) dibentuk.

Kemudian pada tahun 1922 Johnny Weismuller menjadi perenang pertama yang mampu melewati 100 meter dalam waktu kurang dari 1 menit.

Melalui sejarah renang, tampak bahwa perkembangannya menjadi lebih signifikan.

Baca Juga :  Materi Bola Voli

Sejarah Renang di Indonesia

Sejarah Renang di Indonesia

Tahukah Anda tentang sejarah renang di Indonesia? Sejarah renang dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit. Saat itu, renang dilakukan dengan tujuan berkelahi, memancing, dan sebagai bajak laut.

Beberapa situs bersejarah Indonesia berisi bukti renang yang diabadikan di kuil, relief, dan peninggalan lainnya.

Di istana kerajaan atau daerah di sekitar candi juga sering ditemukan kolam renang yang digunakan oleh keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang.

Ini membuktikan bahwa berenang di Indonesia sudah ada sejak zaman sejarah, tetapi belum diketahui gaya berenang apa yang digunakan saat itu.

Pembuatan kolam renang pertama didirikan sejak era kolonial Belanda. Kolam renang pertama yang dibangun di Indonesia adalah Cihampelas di Bandung pada tahun 1904.

Kemudian kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang Cikini di Jakarta. Pada saat itu, kolam itu diperuntukkan bagi orang kulit putih bukan untuk penduduk asli.

Selanjutnya, pada tahun 1930, kolam renang dibangun di beberapa kota besar di Indonesia seperti di daerah Manggarai Jakarta, kolam renang Tegalsari di Surabaya, kolam renang di Semarang dan Cirebon.

Sejarah renang mengalami perkembangan selama pendudukan Jepang pada tahun 1943-1945.

Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang di negara ini kepada masyarakat umum sehingga peluang untuk belajar bagi masyarakat Indonesia bahkan lebih besar.

Namun perkembangan renang mengalami penurunan pada tahun 1945, karena fokus merebut dan mempertahankan independensi.

Pada tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis diadakan di bawah kepemimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian pada 21 Maret 1951 Asosiasi Renang Indonesia lahir, yang kemudian disingkat PBSI.

Kongres di Jakarta berhasil membentuk ketua pertama Prof. dr. Poerwo Soedarmo. Pada tahun 1951 PBSI diterima sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan FINA.

Di Indonesia renang mulai diperebutkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta pada tahun 1948.

Gaya renang yang diperebutkan adalah gaya berenang modern, seperti gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.

Pada tahun 1957 PBSI mengubah namanya menjadi PRSI atau Serikat Renang Seluruh Indonesia.

Kemajuan renang secara keseluruhan tumbuh lebih pesat pada tahun 1962, yang berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian pria.

Sementara sang putri, Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni dan banyak lagi.

Macam-macam Sejarah Berenang

Ada empat jenis gaya berenang yang bisa Anda coba, termasuk:

Baca Juga :  Cara Budidaya Cacing Sutra Sendiri Menggunakan Lumpur dan Air Biasa

1. Sejarah Renang Gaya Bebas

Awal sejarah renang gaya bebas, Sejak zaman kuno manusia telah berenang menggunakan gaya bebas.

Kemudian di dunia Barat pada tahun 1844 di London adalah pertama kalinya renang gaya bebas dipertandingkan.

Saat itu, perenang yang berasal dari suku India dengan mudah mengalahkan perenang yang datang dari Inggris.

Namun, perenang Inggris pada waktu itu menganggap bahwa gaya bebas itu tidak anggun, karena banyak cipratan air di mana-mana.

Dalam lomba renang, perenang dari Inggris masih menggunakan gaya dada.

Ketika dia pergi ke Argentina sekitar tahun 1870 dan 1890, John Arthur Trudgen pergi untuk mempelajari gaya bebas yang berasal dari penduduk asli Amerika Selatan.

Namun, berbagai sumber merujuk pada angka tahun yang berbeda, tetapi tahun 1873 adalah tahun yang paling sering dikutip oleh banyak sumber.

Gaya bebas adalah gaya berenang yang tidak terikat oleh teknik dasar berenang atau aturan tertentu.

Dalam gaya ini posisi dada menghadap ke permukaan air, kedua tangan bergerak bergantian seperti gerakan mengayuh.

Sementara kedua kaki tersentak ke atas dan ke bawah secara bergantian ke atas dan ke bawah. Menjadi menghadapi permukaan air. Jika Anda ingin bernafas, Anda dapat memiringkan kepala ke kanan dan kiri.

Dibandingkan dengan gaya lain, gaya bebas adalah kekuatan yang mampu membuat tubuh bergerak lebih cepat dalam air.

2. Sejarah Berenang Gaya Punggung

Salah satu gaya renang yang paling berbeda adalah gaya punggung, bagaimana gaya punggung ini tidak dapat dilakukan ketika posisi badan renang menghadap ke atas.

Sehingga bagian belakang berada di permukaan air dan disinilah gaya disebut gaya belakang. Seperti freestyle, secara historis gaya punggung ini telah dikenal sejak zaman kuno.

Jadi untuk pertama kalinya kompetisi gaya punggung ini secara resmi diadakan pada tahun 1900 di Olimpiade Paris.

Seiring dengan perkembangan jaman, gaya punggung akhirnya menjadi terkenal ketika sekitar tahun 1912, saat itu ada kompetisi renang dengan tiga angka, yaitu: gaya dada, gaya punggung dan gaya bebas.

Ada satu perenang dari Amerika yang telah berulang kali memenangkan pertandingannya, Adolf Kiefer yang memperkenalkan gaya punggung ini. Sejauh ini gaya ini sudah dikenal di seluruh dunia.

3. Sejarah Gaya Berenang Kupu-kupu

Sejarah gaya kupu-kupu adalah gaya berenang terbaru dalam pertandingan renang jika dibandingkan dengan gaya berenang lainnya dan menurut sejarahnya gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada.

Baca Juga :  Cara Budidaya Kutu Air

Pada tahun 1933, perenang kupu-kupu pertama kali mengambil bagian dalam kompetisi renang.

Pada akhir 1933, perenang dari Amerika Serikat bernama Henry Myers berenang menggunakan gaya kupu-kupu di kompetisi renang Central Brooklyn YMCA.

Pelatih renang bernama David Armbruster dari University of Iowa melakukan penelitian tentang masalah ketahanan air saat berenang menggunakan gaya dada.

Kemudian pada tahun 1934, Armbruster dianggap telah meningkatkan metode mengayunkan lengan ke depan saat berenang dengan gaya dada. Armbruster menyebutnya gaya “baru” sebagai gaya “kupu-kupu”.

Meskipun gaya kupu-kupu tidak mudah dipelajari, perenang yang menggunakan gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat.

Kemudian, tahun berikutnya (1935), Jack Sieg dari University of Iowa juga mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor ikan, berenang Sieg dengan posisi tubuhnya miring ke satu sisi.

Jack Sieg menyebut tendangannya “tendangan ekor lumba-lumba”. Akhirnya Armbruster dan Sieg bekerja sama untuk mengembangkan dua teknik ini menjadi gaya berenang yang sangat cepat.

Yakni, ayunan lengan kupu-kupu yang dipadukan dengan dua tendangan lumba-lumba. Gaya ini juga biasa disebut gaya lumba-lumba. Posisikan dada menghadap permukaan air dengan kedua tangan ditekan bersamaan.

Sementara kedua kaki secara bersamaan menendang ke atas dan ke bawah seperti gerakan sirip lumba-lumba. Pernapasan dilakukan melalui mulut saat kepala kehabisan air.

Dalam sejarah berenang, perenang yang menggunakan kekuatan kupu-kupu dituntut dengan lebih banyak kekuatan.

4. Sejarah Berenang Gaya Dada

Berbicara tentang sejarah renang gaya dada memang sudah sangat populer sejak tahun 1875 yang telah mampu mencatat rekor sebagai renang dan dapat melintasi sungai dan lautan.

Tidak hanya itu, pada tahun 1904 olahraga gaya dada telah menjadi Olimpiade yang cocok dengan jenis olahraga di tingkat dunia.

Gaya dada adalah gaya yang sangat populer untuk berenang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala bisa kehabisan air untuk jangka waktu yang lebih lama.

Gaya dada, yang biasa disebut gaya katak, adalah gaya berenang dengan dada menghadap ke air. Posisi tubuh dari gaya dada selalu dalam kondisi kekuatan tetap sementara kedua tangan dengan gerakan membelah air.

Gerakan tubuh meniru gaya katak yang berenang dengan bernapas ketika mulut berada di atas permukaan air.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Sejarah Renang di Indonesia Beserta Macam-macam Gaya dalam Renang, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.

Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: