Sejarah Pontianak

Sejarah Pontianak – Kota Pontianak didirikan pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie, yakni dapat dikenal dengan kota Khatulistiwa dengan garis lintang.

Karena dalam keberadaan tersebut di lokasi yang langka, maka dibangun di Siantan sebuah tugu atau monumen khatulistiwa. Meliputi 107,82 kilometer persegi, kota ini juga berisi legenda yang berasal dari mitos mistik dalam masa lalu.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara singkat dan jelas yakni mengenai kota Pontianak, ternyata dibalik kota yang indah itu, terdapat sejarah dan kisah mistiknya. Yuukk… Simak ulasan selanjutnya sebagai berikut.

Apa itu Kota Pontianak ?

Kota Pontianak merupakan sebuah ibu kota dalam provinsi Kalimantan Barat di wilayah Indonesia. Kota ini telah dikenal dengan Kota Khatulistiwa, karena telah dilintasi oleh garis khatulistiwa.

Di utara kota Pontianak merupakan sebuah monumen khatulistiwa, yang dibangun di tempat itu, di mana khatulistiwa berjalan. Selain itu, dalam Kota Pontianak dilintasi oleh sungai Landak dan sungai Kapuas. Dalam kedua sungai itu berlabuh di tengara kota Pontianak. Kota ini mempunyai sebuah luas 107,82 kilometer persegi.

Sejarah Berdirinya Pontianak

Setiap dua tahun sekali, ada fenomena unik di mana letak matahari berada tepat di atas kepala sehingga monumen khatulistiwa dan benda-benda yang berada di sekitarnya tidak mempunyai suatu bayangan. Fenomena tersebut akan terjadi dari tanggal 21 hingga 23 Maret dan dari tanggal 21 hingga 23 September. Selain monumen khatulistiwa, Kota Pontianak dilintasi oleh sungai terpanjang di wilayah Indonesia, yakni Sungai Landak dan Sungai Kapuas.

Sejarah-Pontianak

Di masa lalu, zona waktu WITA digunakan di Kota Pontianak pada tahun 1963. Namun, pada tahun 1988, zona waktu WIB digunakan di kedua daerah ini bersama dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat berdasarkan dekrit presiden. Pada tahun 1988, kota Pontianak dua kali telah merayakan Tahun Baru pada pukul 00:00 WITA (23:00 WIB) dan pukul 00:00 WIB.

Baca Juga :  Pengertian Tolak Peluru

Kota Pontianak telah didirikan pada tanggal 23 Oktober 1771 oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie. Dimulai dengan perjalanan Syarif Abdurrahman Alkadrie untuk menebang hutan di persimpangan Sungai Kapuas Kecil, Sungai Landak, dan Sungai Kapuas Besar, ia telah menjabat sebagai tempat otoritasnya.

Dalam pembangunan Masjid Jami (sekarang menjadi Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariah di pinggiran Bugis wilayah timur kabupaten Pontianak telah dikonfirmasi pada tahun 1778 Syarif Abdurrahman Alkadrie sebagai Sultan Pontianak.

Kolonialisme Belanda Di Kota Pontianak

Contoh-Kota-Pontianak

Dalam tahun 1778 menginvasi Belanda dari Batavia di bawah kepemimpinan Willem Ardinpola di Pontianak. Di kota Pontianak, Belanda telah disambut dan bahkan tinggal di seluruh Kesultanan (sekarang Verkendepaal atau Tanah Seribu).

Kemudian, dalam tanggal 5 Juli 1779, Belanda telah membuat perjanjian dengan Sultan, yang menurutnya Belanda ingin melihat daerah Tanah Seribu sebagai pusat kegiatan Belanda. Dimana di daerah ini Belanda menciptakan sistem pemerintahan (daerah yang dijalankan oleh seorang bupati) yang mempunyai sebuah badan pemerintah yakni sebagai mengelola aset pemerintah dan mengelola pajak.

Sultan Memimpin Kesultanan Pontianak

Terdapat beberapa kesultanan dalam kota pontianak, diantaranya ialah sebagai berikut:

  • Syarif Abdurrahman Alkadrie, yakni pada tahun (1771-1808).
  • Syarif Kasim Alkadrie, yakni pada tahun (1808-1819).
  • Syarif Osman Alkadrie, yakni pada tahun (1819-1855).
  • Syarif Hamid Alkadrie, yakni pada tahun (1855-1872).
  • Syarif Yusuf Alkadry, yakni pada tahun (1872-1895).
  • Syarif Muhammad Alkadrie, yakni pada tahun (1895-1944).
  • Syarif Thaha Alkadrie, yakni pada tahun (1944-1945).
  • Syarif Hamid Alkadrie, yakni pada tahun (1945-1950).

Arti Gambar dan Lambang

Kota Pontianak, dengan permintaan untuk berkah Tuhan Yang Maha Kuasa yakni pada tanggal 23 Oktober 1771 di bawah garis khatulistiwa di Tiga Sungai dengan hasil dasar dari karet dan kelapa dengan karakteristik terpuji mereka, menjadikan terhadap masyarakat yakni menjadi adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila menurut Filsafat Republik Indonesia didirikan.

Baca Juga :  Sejarah Kerajaan Pajang

Simbol atau lambang pada kota Pontianak, diantaranya ialah sebagai berikut:

  • Bentuk simbol adalah lingkaran kubah.
  • Di sebelah kanan 23 lembar dengan daun getah dan di bagian sebelah kiri yakni 10 lembar daun kelapa.
  • Di tengah garis khatulistiwa di atas yang berada di sungai yang memiliki bercabang tiga.
  • Di antara daun-daun tersebut, yang bersinar di bawah sinar 5 teratas dan pangkal sinar itu adalah sebuah angka 1771.
  • Dalam tulisan PONTIANAK CITY memanjang dari pangkal daun karet ke pangkal dalam sebuah daun kelapa.

Bentuk seluruh simbol daerah merupakan sebuah lingkaran yang berbentuk kubah, yang bertumpu pada pita dengan tulisan KOTA PONTIANAK. Ini berarti PONTIANAK CITY didirikan dengan membangun sebuah masjid yang melambangkan kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa.

Kota Pontianak didirikan pada hari Rabu, 23 Oktober 1771, yakni sebuah ibu kota dalam provinsi Kalimantan Barat di wilayah Indonesia.

Baca Juga :

Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan yakni mengenai Sejarah Pontianak. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.