Saraf Otonom

Sistem Saraf Otonom – Pada semua makhluk hidup, mempunyai bagian-bagian tubuh yang begitu unik dan mempunyai kegunaan beserta manfaatnya terhadap masing-masing makhluk hidup.

Semua yang dilakukan akan otomatis dalam pergerakan karena adanya sistem kontrol pusat yang ada di dalam tubuh. Apa itu saraf otonom? Dalam penjelasan kali ini, akan membahas mengenai ciri-ciri, manfaat serta kegunaan yang dimiliki oleh sistem saraf tersebut. Yuukk… Simak ulasannya secara bersama-sama.

Apa itu Saraf Otonom ?

Pengertian Saraf Otonom merupakan sebuah sistem saraf yang dapat mengeksekusi atau dapat bekerja dengan perintah tanpa disadari dan bertindak secara otomatis, dan saraf pusat yang akan diperlukan terlebih dahulu.

Contoh-Sitem-Saraf-Otonom

Saraf ini dapat berfungsi tanpa harus diatur dengan terlebih dahulu. Contoh dalam saraf ini ialah pada detak jantung, berkeringat, perubahan pupil mata, gerakan pencernaan dan lain-lain. Sistem saraf ini terdiri atas 12 pasang pada sistem saraf kranial dan 31 pasangan dalam saraf tulang belakang atau pasangan saraf pada tulang belakang.

Sistem otonom rupanya dapat dipengaruhi dengan hipotalamus di otak. Hipotalamus di otak dapat dirangsang dan dapat memengaruhi gerakan pada otonom atau dapat mempercepat terhadap detak jantung, melebarkan pupil mata, menghambat dalam sistem pencernaan dan lain-lain. Sistem saraf otonom ialah kombinasi dari saraf sensorik dan motorik.

Saraf-Otonom

Fungsi Saraf Otonom

Sistem saraf otonom ialah bagian dari sistem saraf yang terdapat pada organ-organ internal seperti pembuluh darah, ginjal, lambung, hati, usus, air liur, alat kelamin, kandung kemih, paru-paru, jantung, pupil, keringat, dan kelenjar terhadap pencernaan.

Baca Juga :  Pengertian Bioma

Sistem saraf otonom ialah sebuah sistem saraf yang dapat mengontrol gerakan yakni dengan tak sadar dan mengatur fungsi tubuh, yakni:

  • Tekanan terhadap darah.
  • Pernapasan dan detak jantung.
  • Suhu dalam tubuh.
  • Pencernaan.
  • Metabolisme (dengan demikian mempengaruhi berat badan).
  • Elektrolit dan keseimbangan air (seperti kalsium dan natrium).
  • Produksi cairan tubuh (keringat, air liur, dan air mata).
  • Buang air besar dan kecil.
  • Reaksi terhadap pupil.
  • Gairah terhadap seksual.

Macam dan Fungsi Saraf Otonom

Saraf otonom mempunyai beberapa jenis dan karakteristik dan dibutuhkan dengan setiap makhluk hidup seperti halnya manusia. Fungsi dan jenis saraf otonom dapat dijelaskan yakni:

1. Sistem Saraf Parasimpatik

Sistem saraf parasimpatis ialah sebuah sistem saraf yang mempunyai suatu dasar dengan medula oblongata atau medula spinalis. Sistem ini dapat disebut dengan sistem saraf crano-sakral karena saraf yakni preganglionik dapat meninggalkan otak dan ruang sakral. Saraf parasimpatis ini terdiri dari bar yang terhubung ke ganglion yang telah menyebar dalam seluruh tubuh.

Fungsi dalam saraf dapat berlawanan dengan saraf simpatis karena saraf simpatis dapat mempercepat kerja bagian organ, tetapi saraf parasimpatis juga dapat memperlambat kerja dalam organ. Dan apa yang muncul dari dua fungsi yang berlawanan, organ-organ dalam tubuh menjadi seimbang dan normal.

2. Sistem Saraf Simpatik

Sistem saraf terletak di depan tulang rusuk, yang mempunyai pangkal sumsum tulang belakang di sumsum tulang belakang atau dalam sumsum tulang belakang yang berada di bagian dada dan bagian pinggang.

Saraf dapat disebut dengan saraf thoracolumbar karena saraf preganglion muncul dari 1 sampai 12 tulang belakang thoracic dan mempunyai suatu 25 pasangan ganglio dengan sistem saraf simpatik atau dapat merupakan simpul dalam sumsum yakni tulang belakang.

Baca Juga :  Tumbuhan Berbiji Terbuka

Contoh Bagian Saraf Parasimpatik dan Saraf Simpatik

Contoh dalam fungsi bagian saraf parasimpatik dan saraf simpatik, diantaranya ialah :

Saraf Simpatik dapat mempercepat terhadap denyut jantung, dapat memperlambat sebuah proses dalam pencernaan, dapat merangsang sebuah ereksi, memperbesar suatu pupil, memperkecil dalam diameter pembuluh pada arteri, dapat memperkecil bronkus dan dapat mengembangkan dalam kantung kemih.

Saraf Parasimpatik dapat memperlambat adanya gerakan denyut jantung, dapat mempercepat sebuah proses dalam pencernaan, menghambat sebuah ereksi, dapat memperbesar dalam diameter pembuluh pada arteri, dapat memperkecil pada pupil, memperbesar terhadap bronkus dan dapat mengerutkan kantung kemih.

Dalam saraf otonom, rupanya dapat dipengaruhi dengan hipotalamus di otak, dapat mengontrol gerakan yakni dengan tak sadar dan mengatur fungsi tubuh.

Baca Juga :

Demikian pembahasan kali ini mengenai Saraf Otonom. Semoga ulasan ini dapat membantu dan dapat berguna bagi Anda semua.