Rumus Bilangan Bulat – Saat mengukur dengan pengukur suhu ini, tanda negatif digunakan saat menulis ketika hasilnya di bawah nol.
Kita perlu tahu bahwa bilangan bulat memiliki beberapa operasi aritmatika, termasuk pengurangan, pembagian, penjumlahan, perkalian, dan perangkat.
Dalam artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian, operasi matematika, serta sifat pembagian bilangan bulat. Kita aka merangkum secara jelas, singkat, mudah untuk dipahami dalam materi bilangan bulat. Untuk penjelasan lebih lanjut, simak artikel sebagai berikut.
Daftar Isi :
Apa yang dimaksud dengan Bilangan Bulat ?
Pengertian Bilangan Bulat merupakan bilangan bulat terdiri dari 3 bagian, yaitu bilangan bulat positif, dan bilangan bulat negatif, dan angka 0 (nol).
Dilihat dengan nama “bulat”, nomor ini terpotong atau tidak akan terpecah. Angka ini positif dan negatif, memiliki sebuah kelipatan 1 / -1. Daftar angka atau bilangan yang dapat dibagi dengan 1, misalnya sebagai contoh, angka 40, 100, dan -7 dalam pengamatan termometer di atas adalah bilangan bulat.
Bilangan Bulat pada Garis Bilangan
Jika akan membuat sebuah grafik di garis pembayaran, yakni dibawah ini:
alam rangkaian angka di atas, angka 1, 2, 3, 4, 5, … disebut bilangan bulat positif dan berada di sebelah kanan nol. Angka -1, -2, -3, -4, -5, … disebut bilangan bulat negatif dan terletak di sebelah kiri nol.
Hubungan Antara Dua Bilangan Bulat
Jika akan melihat sebuah garis dalam angka di atas, semakin akurat posisi angka, semakin besar nilainya. Sebaliknya, semakin kecil nilainya, semakin jauh ke kiri. Jadi, jika dua angka A dan B berada di dalam garis bilangan, relasinya berlaku ialah:
a. Jika A di sebelah kiri B, maka A lebih kecil dari B
(A < B).
b. Jika A di sebelah kanan B, A lebih besar dari B (A > B).
Operasi Matematika
1. Penjumlahan
a. Dua Bilangan Bulat Bertanda Sama
Jika ada dua bilangan bulat yang ditandai dengan karakter yang sama (baik positif dan negatif). Tambahkan dua angka (abaikan tanda + / -). Kemudian beri tanda setelah tanda dua angka:
Contoh:
23 + 45 = 68
-20 + (-21) = – (20 + 21) = -41
b. Dua Bilangan Bulat Berlawanan Tanda
Jika dua angka memiliki tanda negatif dan positif yang berbeda, kurangi angka besar dengan mengabaikan tanda angka kecil. Hasilnya kemudian sama dengan sebuah angka yang nilainya lebih besar.
Contoh:
-54 + 120 = (120-45) = 75
-50 + 32 = -(50 -32) = -18
c. Sifat-Sifat Pada Penjumlahan Bilangan Bulat
- Sifat Komutatif (Pertukaran)
Untuk a dan b, merupakan bulat, maka a + b = b + a.
- Unsur Identitias
Angka nol adalah elemen penyusun identitas dalam operasi penjumlahan. Yang berarti sebagai semua bilangan bulat yang akan ditambahkan pada nol, maka hasilnya ialah bilangan itu sendiri. Contohnya a + 0 = a.
- Sifat Tertutup
Dapat menambahkan setiap sebuah angka hanya menghasilkan pada suatu bilangan bulat.
- Memiliki Invers
Suatu angka mempunyai sebuah kebalikan dari penambahan jika jumlah hasil suatu angka dengan iversnya sama dengan elemen identitas (nol). Inversi dari a ialah – a dan kebalikan dari -a. Jadi, a + (-a) = 0.
- Sifat Asosiatif
Untuk a, b dan c ialah pada bilangan bulat,
maka (a + b) + c = a + (b + c).
2. Pengurangan
Pengurangan sesuai dengan penambahan angka minus. Simaklah 2 contoh sebagai berikut:
ingat “pengurangan = penambahan dengan pengurangan angka kebalikan”.
Jadi, ketika akan mengurangi sebuah angka, dapat mengurangi sebuah bilangan yang sama dengan menambahkan lawan bilangan pengurangan itu sama dengan menambahkan pada lawan bilangan pengurangan itu.
Terdapat rumus, ialah sebagai berikut:
3. Perkalian
Rumus dalam perkalian:
Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Bulat
a. Sifat Tertutup
Setiap produk dari perkalian bilangan bulat juga merupakan bilangan bulat. Untuk setiap integer p dan q kita memiliki p x q = r, di mana r juga merupakan integer.
b. Sifat Komutatif
Untuk bilangan bulat p dan q, tipe properti p x q = q x p
c. Sifat Asosiatif
Untuk setiap bilangan bulat dari p dan q, properti
Rumusnya : p x (q x r) = (p x q) x r
d. Sifat Distribusi Perkalian dengan Penambahan
Untuk setiap integer p, q dan r, properti selalu berlaku
px (q + r) = (pxq) + (pxr)
e. Sifat Distribusi Multiplikasi dalam Reduksi
Berbeda dengan rumus sebelumnya, properti berlaku untuk p, q dan r bilangan bulat px (q -r) = (pxq) – (pxr).
f. Unsur Identitas
Unsur sebuah identitas dalam perkalian bilangan bulat ialah angka 1. Jika akan mengalikan bilangan bulat dengan 1, hasilnya ialah bilangan itu sendiri, p x 1 = 1 x p = p.
4. Pembagian Bilangan bulat
- Operasi pada pembagian merupakan kebalikan dari operasi perkalian tersebut. Jika p : q = r, maka p = q x r. Contoh 6: 2 = 3, lalu 6 = 2 × 3.
- Tanda tangani pembagian bilangan bulat. Jika ada pembagian p : q = r maka:
- Jika p dan q sama, r ialah bilangan bulat positif.
- Jika p dan q ditandai secara berbeda, r ialah bilangan bulat negatif.
- Bagaimana jika dibagikan dengan nol? Berbeda dengan jenis perkalian, jika a x 0 = 0 di difinisikan a : 0, hasilnya tidak terdefinisi.
Dalam bilangan dapat mengukur suhu yang ketika hasilnya di bawah angka nol. Terdapat juga bilangan bulat postif dan bilangan bulat negatif.
Baca Juga :
Sekian artikel tentang Rumus Bilangan Bulat, dapat kami jelaskan secara ringkas dan jelas, semoga dapat bermanfaat untuk Anda.