Rumah Adat Sumatera Selatan – Setiap daerah di negara Indonesia mempunyai karakteristiknya sendiri. Mulai dari pakaian tradisional, tarian tradisional, sampai senjata tradisional.
Di daerah Sumatra, telah dikenal dalam sebuah hidangan kulinernya yang berada di Indonesia dan tidak ada yang pernah berhenti untuk mencarinya, namanya ialah Pem-Pek dan berbagai olahan dari ikan Belida yang lain.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap yakni mengenai Rumah Adat Sumatera Selatan beserta jenis-jenisnya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Daftar Isi :
Dimana Provinsi Sumatera Selatan ?
Secara geografis, Sumatera Selatan berbatasan dalam berbagai daerah misalnya Jambi, Kepulauan Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung. Provinsi di bagian selatan pulau Sumatera ini memiliki ibukotanya di Palembang dan terkenal di masa lalu karena Kerajaan Sriwijaya.
Provinsi ini mempunyai suatu beragam seni dan budaya, salah satunya ialah dalam tarian tradisional yang disebut sebagai Gending Sriwijaya, yang secara khusus ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu penting. Ada juga Tari Rodat Cempako, Tari Tangga, Dul Muluk, Tari Tenun Songket, Tari Madik atau Nindai, dan lain sebagainya. Yang mempunyai sebuah makna tersendiri dengan kehidupan kalangan masyarakat
Sumatra Selatan, atau lebih dikenal sebagai Sumsel, pada umumnya dikenal dengan sebuah bagian dari provinsi Sumatra, dengan ibukota Palembang menjadi pusat kegiatan dan administrasi daerah. Daerah ini yakni memang terkenal dalam kulinernya, yang terus dicari dengan kalangan masyarakat Indonesia, yakni yang bernama Pemek dan berbagai olahan dari ikan Belida.
Sejarah
Keberadaan dalam sebuah rumah tradisional yakni sudah kita kenal terhadap kalangan masyarakat Indonesia. Keragaman etnis di Indonesia membuatnya kaya akan adat istiadat budaya yang diwakili dalam banyak cara berbeda.
Rumah-rumah tradisional di Indonesia mempunyai suatu keindahan dan keunikannya sendiri, yang membuatnya selalu menarik untuk mengenal mereka. Berdasarkan sensus statistik pusat pada 2010, Indonesia mempunyai kira-kira 1.340 kelompok etnis yang menyebar dari barat ke timur negara itu.
Dengan jumlah ini, tidak mengherankan bahwa negara ini mempunyai sebuah keanekaragaman yang tidak dimiliki dengan negara lain. Kelompok etnis di Indonesia mempunyai suatu kebiasaan dalam budaya yang unik yang mereka terapkan dengan berbagai cara.
Bahasa, tarian, nyanyian, dekorasi, furnitur, dan rumah tradisional hanyalah sebagian kecil dari sebuah produk dalam budaya yang diciptakan dengan suatu kelompok etnis yang menempati beberapa daerah di Indonesia. Rumah-rumah tradisional di Indonesia pada umumnya dibagi menjadi kelompok etnis yang tinggal di daerah tersebut.
Kita sering mendengar dalam sebuah nama-nama rumah tradisional yang menghadap daerah tersebut, misalnya Rumah Adat Aceh, Rumah Adat Papua, dan lain-lain. Terdapat dalam beberapa rumah tradisional yang diberi nama sesuai dengan kelompok etnis yang menciptakannya, contohnya dalam Rumah Adat Betawi dan Rumah Adat Asmat.
Macam – Macam Rumah Adat
Terdapat beberapa macam dalam jenis rumah ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Rumah Cara Gudang
Ini adalah rumah panggung yang memiliki tinggi sekiar 2 meter dengan rumah memanjang mirip dengan gudang. Berbeda dengan rumah Limas, lantai rumah tradisional ini bentuknya tidak bertingkat. dalam pembagian ruangan menjadi 3 bagian, ruang tamu, ruang depan, dan ruang belakang.
2. Rumah Limas
Rumah Limas yakni mempunyai ukuran cukup besar karena sering digunakan dalam sebuah tempat upacara adat. Penggunaan material pada sebuah kayu pada pembangunan rumah Limas yakni begitu sangat dominan.
Kayu Tembesu biasanya digunakan di dinding, lantai, dan pintu, sedangkan palang menggunakan kayu unglen, yang dikenal tahan lama dan tahan air. Sementara itu, bahan kayu yang menarik digunakan untuk rumah, yang tidak boleh dimasukkan atau dihindari terhadap budaya masyarakat setempat.
3. Rumah Ulu
Yakni rumah tradisional di depan Sungai Musi di wilayah Sungai Musi, terletak di Sumatera Selatan. Rumah tradisional ini juga terbuat dari kayu, yang didukung di bagian bawah dengan batang pohon yang tidak berlubang.
Rumah Ulu tidak hanya tahan lama, akan tetapi tahan gempa. Sebuah pos rumah di atas tumpukan batu dapat bekerja seperti roda, sehingga rumah itu hanya goyah selama gempa bumi dan tidak runtuh.
4. Rumah Tatahan
Yakni sebuah rumah tradisional, yang dapat dilengkapi dalam banyak hiasan-hiasan atau ukiran. Rumah ini memiliki bentuk persegi dengan dua kamar utama, ruang tamu dan ruang depan.
5. Rumah Kilapan
Yakni merupakan sebuah rumah tradisional di wilayah Sumatera Selatan. Dindingnya tidak diukir, tetapi hanya dihaluskan dengan pesawat. Rumah ini adalah rumah panggung dalam sebuah ketinggian mencapai 1,5 meter, tetapi kolomnya tidak ditanam di tanah mirip dengan rumah Limas.
6. Rumah rakit
Yakni merupakan sebuah rumah tinggal di atas rakit. Rumah ini terdiri dari balok-balok bambu dan kayu, di mana tumpukan melekat pada keempat sudut rumah, yang dilampirkan dengan tali rotan ke tumpukan yang tertanam di tepi sungai. Ini dimaksudkan agar rumah apung tidak bergerak.
7. Rumah Kingking
Rumah Kingking yakni telah dibangun di atas panggung, dengan tiang didirikan dalam posisi duduk. Rumah tradisional di Sumatera Selatan ini memiliki bentuk persegi. Bahan yang digunakan untuk membuat atap adalah bambu split, yang merupakan ciri khas dari Rumah Kingking. Suku Pasemah menyebut atap Rumah Kingking nama gempa.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Rumah Adat Sumatera Selatan, provinsi, sejarah beserta macam-macam jenisnya. Semoga ulasan ini, dapat berguna.