Rumah Adat Papua

Rumah Adat Papua – Sebagian besar rumah tradisional di Papua memiliki bentuk seperti jamur dan memiliki atap seperti kuali terbalik. Bentuk bangunan seperti yang sering untuk dijumpai.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Rumah Adat Papua beserta asal usul dan jenis-jenisnya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak secara bersama-sama.

Bagaimanakah Asal Usul Rumah Adat Papua ?

Rumah tradisional Papua umumnya yakni telah disebut sebagai Honai. Tetapi tidak semua bangunan Papua India disebut Honai. Honai sendiri terdiri dari dua suku kata, Hun, yang berarti dewasa, dan Ai, yang berarti rumah.

Rumah-Adat-Papua

Agar Honai berarti pria dewasa, Honai tidak diperuntukkan bagi wanita, wanita tidak diizinkan masuk Honai. Lalu di mana wanita Papua tinggal? Mereka tinggal di bangunan lain yang memiliki bentuk yang sama. Bangunan ini disebut Ebei dan juga terdiri atas dua suku kata, yaitu Ebe, yang berarti kehadiran tubuh, dan Ai, yang berarti rumah.

Sementara itu, dalam sebuah bangunan lain yang mempunyai suatu bentuk yang sama tetapi tidak dihuni oleh manusia disebut sebagai tempat ternak, Wamai, terutama babi, hidup. Ketiga bangunan tersebut yakni mempunyai sebuah bentuk dan bahan bangunan utama yang sama, yaitu daun sagu atau jerami, rotan untuk tali dan kayu pohon untuk kerangka pada utama.

Macam – Macam Rumah Adat Papua

Terdapat berbagai macam dalam rumah adat suku Papua, diantaranya ialah sebagai berikut:

Baca Juga :  Suku Dayak

1. Rumah Honai

Jika telah mengunjungi lembah atau gunung di Papua, Anda akan menemukan yakni telah banyak rumah-rumah ini. Dengan cara tradisional, rumah ini mempunyai karakteristik, yang harus dibangun dengan pria dewasa dari suku Dani dan hanya dapat dihuni dengan pria dewasa.

Contoh-Rumah-Adat-Papua

Rumah tradisional yang unik ini mempunyai sebuah tiga tingkat, dan umumnya yakni dalam sebuah bagian yang terdapat dibawahnya digunakan sebagai tempat penyimpanan jenazah warga yang disimpan dalam mumi. Di lantai dasar ada tempat di mana tamu pria dapat disambut, sementara di atas ada tempat tidur hanya bantalan, hanya jerami.

2. Rumah Adat Rumsram

Adanya sebuah perbedaan yang begitu mencolok dalam jenis rumah tradisional di Papua Timur, karena merupakan rumah panggung yang beratap seperti kapal. Rumah itu, yang tingginya hingga 8 meter, dihuni dengan banyak orang dari suku Biak Numfor.

Biasanya, sebuah rumah Rumsram digunakan untuk mendidik anak-anak lelaki suku Biak, dari belajar ke seni pahat hingga belajar berkelahi. Rumsram Hausbau terbuat dari kayu dan bambu, dengan fondasi yang cukup kokoh, sedangkan di bagian atapnya yakni terbuat dari suatu daun sagu.

3. Rumah Adat Kariwari

Jenis bangunan ini milik Tobati dan Enggros asli. Biasanya ditemukan di Jayapura tepatnya di wilayah Danau Sentani. Rumah tradisional Kariwari digunakan sebagai tempat belajar untuk anak-anak, terutama untuk anak laki-laki.

Mereka diajari cara menghadapi sebuah kehidupan dan mencari nafkah saat mereka dewasa. Bentuk rumah ini sedikit berbeda dengan rumah Honai karena mempunyai atap yang bentuknya seperti kerucut.

4. Rumah Adat Wamai

Karena mayoritas peternak Papua, bangunan ini digunakan sebagai kandang babi atau ayam. Ukurannya yakni dapat menyesuaikan dengan sebuah jumlah hewan tersebut.

Baca Juga :  Pengertian Neraca Saldo

Yakni sangat berbeda dengan dua bangunan tradisional lainnya di wilayah Papua Timur, atap Wamai lebih berbentuk kerucut, sedangkan pada tingginya yakni hampir mirip dengan Ebai.

5. Rumah Adat Ebai

Lokasi rumah tradisional ini yakni biasanya di bagian sebelah Honai House, sebuah bangunan bea cukai yang secara khusus dihuni dengan perempuan dan anak-anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Rumah Ebai yakni berasal dari kata “ebe” beserta “ai”, yang berarti rumah tubuh.

Sebagai aturan, rumah ini juga digunakan terhadap wanita sebagai memasak dan melakukan semua pekerjaan jenis rumah tangga. Rumah Ebai juga bertindak untuk tempat di mana para ibu mengajar kehidupan anak-anak mereka.

Keunikan Rumah Adat Papua

Rumah tradisional Papua yakni bernama Honai mempunyai sebuah keunikan dalam cara penghuninya dibagi, di mana perempuan dan laki-laki dipisahkan dalam dua bangunan terpisah, di mana sebuah rumah hanya ditempati oleh laki-laki atau hanya oleh perempuan.

Rumah tradisional pria disebut sebagai Honai dan dihuni sekitar 6 hingga 10 pria. Ini berfungsi sebagai mendidik anak laki-laki untuk menjadi laki-laki. Sementara rumah tradisional, yang dihuni oleh wanita Papua, disebut Ebei dan digunakan sebagai mengajar terhadap anak perempuan dalam menjadi wanita dewasa.

Baca Juga :

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Rumah Adat Papua beserta macam-macam dan keunikan dari rumah adat ini. Semoga ulasan kami, akan bermanfaat dan berguna bagi Anda semuanya.

Categories IPS