Rumah Adat Betawi – Rumah tradisional Betawi yang terdaftar secara resmi ialah termasuk rumah Kebaya. Selain rumah Kebaya, ada tiga jenis rumah tradisional Betawi lainnya.
Rumah unik dari suku Betawi mempunyai aula besar. Berdasarkan nilai-nilai filosofis, luasnya Paviliun Betawi ialah sebuah simbol yang sangat terbuka sebagai tamu yang ingin mengunjunginya.
Dalam pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Rumah Adat Betawi beserta ciri khas dan jenis-jenisnya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Daftar Isi :
Bagaimanakah Asal Usul Rumah Kebaya ?
Rumah Kebaya adalah nama rumah tradisional Betawi. Dinamai rumah Kebaya karena bentuk atapnya, yang menyerupai pelana yang dilipat, dan jika dilihat dari samping, lipatannya terlihat mirip dengan lipatan Kebaya.
Selain pada rumah Kebaya, suku Betawi juga mempunyai sebuah rumah jenis tradisional lainnya seperti Rumah Joglo, Rumah Gudang, dan Rumah Panggung.
Hal khusus tentang rumah ini ialah bahwa ia mempunyai sebuah teras besar yang berfungsi sebagai menghibur para tamu dan bersantai keluarga. Pada zaman kuno, masyarakat Betawi membangun sumur di depan rumah dan kuburan mereka, yang berada di sebelah rumah mereka. Dan dinding dalam rumahnya yang telah terbuat dari panel yang bisa dibuka dan dipindahkan di sekitar tepinya. Ini seharusnya membuat rumah terasa begitu lebih luas.
Rumah ini secara alami dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian depan setengah terbuka sehingga semua orang dapat melihat betapa bagus dan kerennya rumah itu dan bagian belakangnya yang memiliki sifat pribadi. Bagian ini hanya boleh dilihat terhadap orang-orang yang berada di dekat pemilik rumah.
Jenis – Jenis Rumah Adat Betawi
Berikut merupakan 4 jenis rumah tradisional Betawi, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Rumah Gudang
Rumah tradisional Betawi berdiri di sebidang persegi panjang, rumah memanjang dari depan ke belakang. Dalam bagian atap rumahnya tampak seperti perisai atau pelana kuda, dan ada atap kecil di bagian depan rumahnya.
2. Rumah Bapang atau Kebaya
Ciri khas rumah ini adalah beranda yang cukup luas yang berfungsi sebagai ruang tamu dan bale di mana para tamu dapat bersantai. Ruang semi-terbuka atau teras semi-terbuka hanya dibatasi oleh pagar hingga 80 cm, dan lantainya biasanya lebih tinggi dari permukaan lantai.
Sebagai pintu masuk ke rumah ada tangga yang terbuat dari batu bata dan maksimal 3 langkah terbuat dari semen. Rumah-rumah Bapang memiliki sebuah persegi atau persegi panjang.
3. Rumah Panggung
Rumah jenis ini adalah rumah tradisional Betawi bagi mereka yang tinggal di daerah pantai. Semua rumah tiang pancang menggunakan kayu. Bentuk rumah panggung juga dibuat dengan tujuan melindungi banjir.
Dekorasi di rumah tradisional Betawi sederhana dalam bentuk ukiran kayu dengan motif geometris seperti titik-titik, persegi panjang, belah ketupat, lengkungan, segitiga, setengah lingkaran.
4. Rumah Joglo
Rumah ini memiliki bentuk persegi. Bentuk bangunan sangat dipengaruhi oleh arsitektur rumah-rumah Jawa. Perbedaannya adalah bahwa di joglo rumah tradisional Jawa terdapat pilar atau pilar utama yang menopang atap dan mengendalikan pembagian terhadap ruang.
Meskipun tidak ada pilar di Joglo Betawi dan pembagian ruang tidak dikenali, struktur bantalan beban struktur atap tidak senyata di rumah terhadap Joglo asli.
Filosofi Rumah Kebaya beserta Makna
Dalam setiap bentuk rumah tradisional Betawi memiliki fungsi yang berbeda. Dan sekali lagi unik, setiap sisi rumah Kebaya memiliki filosofi yang mendalam dan makna, ialah:
a. Teras
Termasuk dalam salah satu fitur paling terkenal dari rumah Kebaya adalah teras besar. Biasanya ada meja dan kursi di teras untuk bersantai bersama keluarga atau hanya untuk menyambut tamu.
Teras besar mempinyai sebuah nilai filosofis tersendiri. Ruang teras berarti bahwa orang Betawi selalu terbuka dan menghormati setiap tamu yang datang tanpa diskriminasi.
b. Srondoyan
Srondoyan juga dapat disebut sebagai dapur. Srondoyan ada di belakang dan menjadi satu dengan ruang makan. Seperti biasa, makanan dapat diproses di ruangan ini.
c. Pangkeng
Berbeda terhadap rumah saat ini, di mana ruang keluarga terletak di rumah, ruang keluarga di rumah Kebaya terletak di luar rumah. Bagian ini biasa disebut sebagai pangkeng.
kamar tidur
Rumah Kebaya tentunya memiliki kamar tidur layaknya rumah secara umum. Ukuran ruangan tergantung pada ukuran rumah. Tetapi biasanya ada empat kamar. Pemilik rumah menempati ruangan dalam sebuah ukuran terbesar.
d. Tangga Penghubung
Rumah Tradisional Betawi yakni mempunyai sebuah tangga yang dapat menghubungkan bangunan utama dengan area luar. Tangga yang menghubungkan gejogan di luar rumah disebut sebagai suji balak. Artinya adalah “komunikasi” penghalang untuk masuk, bencana rumah.
e. Bagian Samping Rumah Adat Betawi
Di samping rumah tradisional Kebaya atau Betawi ada juga area di mana makam keluarga berada. Dalam budaya Betawi, sudah lazim bagi mereka untuk mendirikan tempat berkabung di sebelah rumah.
Hal ini dilakukan agar keluarga yang hidup yakni selalu ingat bahwa suatu hari kematian akan terjadi. Lokasi makam ini tidak jauh jika Anda ingin berziarah..
f. Makam
Dalam budaya Betawi, adalah umum sebagai membuat situs pemakaman di sebelah rumah. Hal ini dilakukan agar keluarga yang selamat selalu ingat bahwa suatu hari kematian akan terjadi. Kerabat yang tinggal di rumah tidak harus berziarah panjang. Tetapi karena negara ini semakin dekat, budaya ini semakin ditinggalkan.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Rumah Adat Betawi beserta jenis-jenis dan filosofinya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat.