Proto Melayu – Istilah dalam bahasa Melayu yakni “Gelombang” dari gelombang pertama yakni teah dianggap telah terjadi di wilayah Indonesia kolonial terhadap penutur dalam Austronesia.
Bangsa Proto mempunyai suatu budaya batu Neolitikum atau di mana benda-benda budaya terbuat dari batu yang telah dihormati dengan halus. Sejauh ini, contoh hasil budaya dapat dilihat, seperti sumbu bujur sangkar dan longitudinal.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Proto Melayu. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Daftar Isi :
Apa itu Proto Melayu?
Pengertian Melayu Proto atau istilah Melayu untuk “Gelombang” gelombang lama dari dua “gelombang” pertama yang dianggap sebagai pendudukan nusantara terhadap penutur Austronesia.
Menurut teori “Dua Gelombang”, termasuk dalam suatu Tanduk Perancis di Indonesia, Sasak (Lombok), Toraja (Sulawesi Selatan), Dayak (Kalimantan Tengah), perkelahian, Nias (pantai barat Sumatera Utara), Batak (Sumatera Utara), Gayo (Aceh), dan lain sebagainya.
Teori ini mungkin tidak lagi dapat dimengerti untuk digunakan karena para arkeolog menemukan bahwa tidak ada dasar arkeologi yang berguna bahwa perbedaan antara Proto dan Melayu di tempat kedua. Di Malaysia, istilah dalam Proto masih bekerja pada seperempat yang disebut Orang Asli.
Ciri – Ciri Bangsa Proto Melayu
Terdapat berbgai ciri-ciri dalam proto ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
- Asal lempeng Yunan di Cina selatan.
- Sifat fisik, yakni memiliki suatu bentuk kulit coklat kekuningan, rambut lurus dan mata sipit.
- Masukkan kepulauan Indonesia antara 1500 dan 500 SM
- Berhenti di Indonesia Timur yakni Papua, Dayak, Nias, Toraja, dan Mentawai.
- Budaya Neolitik atau batuan muda.
Persebaran Bangsa Proto Melayu
Invasi Lama Bangsa Melayu atau Proto ke wilayah Indonesia melalui dua rentangan jalan ke barat melalui Semenanjung Melayu Sumatra dan kemudian ke wilayah di Indonesia dan di timur yakni negara Filipina, sulawesi bagian utara, dan menyebar ke wilayah negara Indonesia.
Pengembang, Proto kemudian diturunkan dengan kedatangan Deutro-Melayu di timur. Keturunan dari suku-proto yang masih hidup seperti Toraja di Sulawesi, Dayak di Kalimantan, Batak di Sumatera Utara, suku-suku di Papua dan lain sebagainya.
Kekeliruan yang Timbul dari Perspektif Proto dan Deutro Melayu
a. Bangsa Proto Melayu (Bangsa Melayu Tua)
Pada 1500 SM, Anda memasuki Proto Indonesia. Proto-Peoples datang ke Indonesia melalui dua jalur, barat dan timur. Di jalur barat mengarah melalui Malaya (barat) ke Sumatra dan menyebar ke seluruh Indonesia. Di timur, Filipina melintasi Sulawesi dan menyebar ke seluruh Indonesia.
b. Bangsa Deutro Melayu (Bangsa Melayu Muda)
Sekitar 500 SM Gelombang leluhur selanjutnya memasuki Indonesia. Deutro hanya datang ke Indonesia melalui rute, rute barat via Malaya (Malaysia Barat) ke Sumatra dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Melalui Daldjoeni N. (1984), orang Melayu atau Deutro Young of Dong Son Melayu di utara Vietnam, ia memanggil Anak Dong.
Dia memiliki budaya yang lebih tinggi dari Proto. Peradaban dicirikan oleh kemampuan untuk bekerja dengan logam. Produk budaya terbuat dari logam.
c. Bangsa Melanesoid
Jauh sebelum pers dan Deutro Proto Melayu, Melanesoid yang pertama pulang ke nusantara. Melanoid mereka diperkirakan sekitar 70.000 SM pada akhir tahun es (gletser). Datang.
Keluarga melanesoid hidup di bagian timur Indonesia, Papua. Selain itu, kami juga menemukan orang melanoid di luar Indonesia seperti Papua Nugini.
Kebudayaan Proto Melayu
Brotto Melayu, budaya Neolitikum atau yang biasa dikenal dengan Batu Muda, memiliki budaya yang hampir setiap batu telah dimurnikan di setiap objek. Sebagai contoh hasil budaya negara ini.
Kita bisa melihat bersama sejauh ini kapak yang berbentuk seperti bujur sangkar dan oval. Produk budaya kapak kotak ini dibawa langsung olehnya di jalur timur, dan hasil dari budaya kapak oval dilakukan olehnya di jalur barat.
Asal Usul Proto Melayu
Banyak yang percaya bahwa Brotto Melayu sebagai salah satu ras yang merupakan asal-usul manusia di Indonesia dan juga sebagai nenek moyang Polinesia Prancis yang penyebarannya terkenal dari Madagaskar ke beberapa pulau di Pasifik Timur.
Awalnya, orang tinggal di pantai Sumatera Utara, lalu Kalimantan Barat dan kemudian Sulawesi Barat. Kemudian di Brotto peradaban Melayu membawa batu itu ke kepulauan Indonesia.
Kemudian, setelah kehadiran imigran baru, seperti Melayu Kedua atau (Ras Melayu Muda) Jadi akhirnya mereka mengambil langkah mundur papan untuk menemukan area baru dari hutan yang dapat digunakan untuk hidup.
Menurut Brotto Melayu, akan ada keberadaan masyarakat adat No. Kehidupan di hutan yang membawa kita ke kehidupan dari luar akhirnya mengarah ke peradaban bangsa ini.
Maka berkembang biak asli Melayu dan Brotto perlahan mulai mencair dan berbaur dengan suku yang masih ada sampai sekarang, yaitu Batak, Dayak, Toraja, Wald dan Gayo.
Baca Juga :
- Perundingan Linggarjati
- Sejarah Musik
- Pengertian Tolak Peluru
- Pengertian Listrik Statis
- Dasa Dharma Pramuka
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Proto Melayu. Bangsa Proto-Melayu mempunyai suatu budaya batu Neolitikum atau di mana benda-benda budaya terbuat dari batu yang telah dihormati dengan halus.