Peninggalan Kerajaan Kutai – Pada abad ke-21, bisa dapat menemukan beberapa sebuah peninggalan bersejarah dari Kerajaan Kutai di Museum Mulawarman di Kota Tenggarong, yakni Kutai Kartanegara.
Kutai adalah sebuah kerajaan Hindu tertua yang berada di wilayah Indonesia. Dapat dibuktikan bahwa dengan adanya ditemukannya tujuh prasasti Yupa (batu tulis) dalam huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta.
Bagaimana sejarah dan apa sajakah peninggalan kerajaan Kutai? Dalam ulasan kali ini, akan menjelaskan mengenai kerjaan Kutai dengan lengkap, jelas dan mudah untuk dipahami. Yuukk… Simak penjelasan nya sebagai berikut.
Bagaimana Sejarah Kerajaan Kutai ?

Diperkirakan Kerajaan Kutai ada pada abad ke-5 Masehi. Dapat dibuktikan bahwa dengan ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti dalam bentuk tiang batu) yang telah ditulis dalam bahasa Pallawa dan Sanskerta, yakni berasal dari India dan sudah akrab dengan agama Hindu. Yupa memiliki tiga fungsi utama, yakni sebagai tiang yang diikat dengan binatang, sebagai prasasti, untuk para korban agama dan sebagai simbol kebesaran raja.
Tulisan suci yang ditulis dengan yupa telah menunjukkan bahwa nama raja Kundungga adalah nama asli Indonesia, tetapi penggantinya, seperti Mulawarman dan Aswawarman, menunjukkan nama India dan upacara yang ia lakukan untuk upacara Hindu. Dapat menyimpulkan bahwa budaya Hindu telah memasuki kerajaan Kutai.
Sejarah Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) telah didirikan dengan pejabat kerajaan Campa (Kamboja) Kudungga, yang kemudian dapat mengirim dengaan Raja Asmawarman, Raja Mulawarman, ke 27 generasi pada kerajaan Kutai.
- Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (Pendiri)
- Maharaja Aswawarman (Putra Kundunggas)
- Maharaja Mulawarman (Putra Aswawarman)
- Maharaja Marawijaya Warman
- Maharaja Jayanaga Warman
- Maharaja Nalasinga Warman
- Maharaja Sri Aji Dewa
- Maharaja Mulia Putera
- Maharaja Nala Parana Tungga
- Maharaja Gadingga Warman Dewa
- Maharaja Gajayana Warman
- Maharaja Tungga Warman
- Maharaja Nala Pandita
- Maharaja Indra Paruta Dewa
- Maharaja Indra Warman Dewa
- Maharaja Sangga Warman Dewa
- Maharaja Candrawarman
- Maharaja Sri Dewa Langka
- Maharaja Guna Parana Dewa
- Maharaja Wijaya Warman
- Maharaja Dharma Setia
Pada abad ke-13, di wilayah muara Sungai Mahakam, terdapat kerajaan yang bercorak agama Hindu dari suatu kerajaan Kutai Kertanegara yang telah didirikan dengan para raja kerajaan Singasari, Raden Kusuma, yang telah memegang Aji Batara Agung Dewa Sakti dan Putri Karang Melenu diduduki dan kemudian seorang putra bernama Aji merendahkan Batara Agung, Yang Mulia Nira.
Pada sebuah proses asimilasi (penyatuan) dalam kedua kerajaan telah dimulai pada abad ke-13 dengan melakukan acara pernikahan politik yakni dengan antara Putri Indra Perwati Dewi, Aji Batara Agung Paduka Nira, seorang putri Guna Perana Tungga, salah satu dinasti Raja Mulawarman (Martadipura), tetapi kedua Dewi Indra tidak bersatu.
Tidak sampai abad ke 16 oleh perang besar antara Kerajaan Kutai Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dan Kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) pada sebuah masa dalam pemerintahan Raja Darma Setia.
Dalam sebuah pertempuran, yakni pada Raja Darma Setia telaah menderita kekalahan dan telah jatuh di bawah Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji, yang kemudian berhasil menyatukan dua kerajaan Kutai, sehingga pada wilayahnya yakni menjadi begitu sangat luas dan nama kerajaannya di Kutai Kertanegara Kerajaan Ing Martadipura diubah, yang kemudian dinasti raja mengungkapkan Kutai Kertanegara sampai sekarang.
Peninggalan Bersejarah Kerajaan Kutai
Berikut merupakan beberapa peninggalan dalam kerajaan Kutai, diantaranya ialah:
1. Prasasti Yupa
Peninggalan dalam sebuah Kerajaan Biara Kutai Yupa adalah sebuah salah satu peninggalan tertua Kerajaan Kutai dan benda ini menjadi saksi sejarah Kerajaan Hindu di Kalimantan. Terdapat 7 prasasti Yupa yang masih dapat dilihat hingga saat ini. Yupa adalah pilar batu yang digunakan sebagai mengikat korban binatang atau manusia yang dipersembahkan kepada para dewa, dan prasasti diukir pada pilar batu.
2. Pedang Sultan Kutai
Pedang Sultan Kutai yakni terbuat dari emas murni dan pada gagangnya terdapat beberapa gambar seekor harimau yang siap melompat, sedangkan sarungnya dihiasi dengan buaya dan pedang sultan sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta.
3. Ketopong Sultan
Mahkota kesultanan emas Kerajaan Kutai dengan berat 1,98 kg, sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta. Mahkota ini pernah dipakai dengan Sultan Aji Muhammad Sulaiman dari tahun 1845 hingga 1899 dan juga dipakai oleh Sultan Kutai Kartanegara.
4. Kura-Kura Emas
Benda ini telah dikatakan dengan persembahan dari seorang pangeran kerajaan di Cina sebagai putri Raja Kutai, Aji Bidah Putih. Pangeran telah memberi kerajaan itu beberapa benda unik lainnya sebagai bukti ketulusannya, yang ingin dinikahi sang putri.
5. Kalung Ciwa
Kalung Ciwa adalah sebuah peninggalan dalam Kerajaan Kutai berikutnya yang telah ditemukan dengan Sultan Aji Muhammad Sulaiman pada tahun 1890 yakni salah satu penduduk Danau Lipan, Muara Kaman. Kalung Ciwa masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan dan dikenakan oleh sultan selama penobatan sultan.
6. Kalung Uncal
Kalung emas seberat 170 gram yang dihiasi dengan relief dengan sejarah relief Ramayana. Kalung ini telah digunakan untuk atribut Kerajaan Kutai Martadipura dan dikenakan dengan Sultan Kutai Kartanegara setelah Kutai Martadipura dapat ditaklukkan.
7. Kelambu kuning
Terdapat beberapa barang yang merupakan suatu peninggalan dari Kerajaan Kutai dan telah diyakini untuk memiliki kekuatan magis dari Adat Kutai. Semua disimpan di Kelambuk sebagai menghindari bala bantuan dan aset yang telah dihasilkan. Beberapa pada barang yang disimpan dalam kelambu kuning ini merupakan Gong Bende, Sangkoh Paitu, Patung Singa, Kurva Besi, Keliau Aji Siti Cloudy, Tajau, dan Gong Raden Galuh.
Kerajaan Kutai memiliki sebuah kehidupan politik turun temurun yakni dalam arti bahwa dalam kepemimpinan selalu diturunkan dari anak-anak, cucu ke cicit.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang dapat kami sampaikan mengenai Peninggalan Kerajaan Kutai. Semoga ulasan kali ini dapat bermanfaat dan dapat berguna bagi Anda semua.