SekolahOnlineRuangguru.com – Hai teman kembali lagi bersama kami web terbaik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, nah pada artikel kali ini kami akan memberikan informasi tentang Pengertian UPS.
Komputer merupakan salah satu alat elektronik yang cukup rentan pada masalah ketidakstabilan tegangan dan arus.
Selain kerusakan data karena kami mungkin tidak punya waktu untuk menyimpan data dari pekerjaan kami, masalah ini juga sangat berbahaya untuk komponen komputer.
Ketidakstabilan listrik ini pertama-tama akan menyerang power supply komputer kita.
Jika tidak segera diselesaikan, maka masalah ini bisa saja menyerang komponen-komponen motherboard komputer kita, yang merupakan komponen yang sangat vital dan mahal.
Untuk menyiasati dan mengamankan semua komponen komputer kita, disarankan untuk menghubungkan daya komputer kita ke power supply Tak Terinterupsi atau lebih dikenal dengan UPS.
Jika Anda sering bekerja menggunakan komputer, UPS ini diperlukan. Karena kita tidak tahu apakah listrik yang masuk tidak akan terputus tiba-tiba.
Terlepas dari itu adalah umum bahwa arus listrik dan tegangan yang masuk tidak selalu stabil, yang berpotensi merusak komponen komputer Anda.
Berikut ini, kami akan membahas definisi UPS, fungsi UPS, dan cara kerja UPS. Mari kita lihat pengertian UPS dan fungsinya serta cara kerjanya agar kita tahu betapa pentingnya perangkat ini.
Daftar Isi :
Apa itu UPS?

Pengertian UPS adalah singkatan dari Uninterruptible Power Supply, yang dalam bahasa Indonesia disebut Power Supply bebas gangguan. Singkatnya, UPS adalah perangkat yang berfungsi sebagai alat untuk menyimpan dan menyediakan daya alternatif ketika peralatan elektronik kehilangan daya dari sumber utamanya secara tiba-tiba.
UPS ini juga bisa dipakai sebagai alat untuk mengatur besaran arus listrik yang diterima pada alat elektronik agar menjadi lebih stabil.
Dengan adanya perangkat UPS, peralatan elektronik yang terhubung dengannya akan lebih aman dari kerusakan karena listrik yang tidak stabil atau terputus tiba-tiba.
Namun, UPS ini hanya dapat menyediakan daya listrik dalam waktu yang relatif singkat.
Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan daya 600 watt umumnya dapat menyediakan daya listrik ke alat elektronik dengan besaran daya 400 watt hanya dalam 10-17 menit.
Fungsi UPS Dalam Instalasi Listrik
Dari penjelasan definisi kita dapat memahami bahwa UPS memiliki fungsi yang sangat penting untuk perangkat elektronik. Beberapa fungsi UPS adalah sebagai berikut.
1. Sebagai Cadangan Listrik Sementara
Fungsi utama UPS adalah untuk menyediakan daya listrik cadangan ke peralatan elektronik (misalnya komputer, lemari es, TV, dll.) Ketika sumber listrik utama padam.
UPS dapat menyimpan tegangan listrik dengan besaran tertentu hingga bisa dipakai untuk memasok daya listrik sementara ke alat elektronik yang tersambung dengannya.
Dengan itu, alat elektronik tidak akan langsung mati saat listrik terputus tiba-tiba.
2. Mencegah Kerusakan Peralatan Elektronik
Seperti kita ketahui, kondisi tegangan yang sering berfluktuasi dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik, terutama peralatan komputer.
Tidak cuma tegangan listrik yang naik turun, pemadaman listrik yang terjadi secara tiba-tiba seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia berpotensi menyebabkan kerusakan barang elektronik.
Dengan adanya UPS, potensi kerusakan barang elektronik karena tegangan listrik yang tidak stabil atau pemadaman listrik yang tiba-tiba dapat diatasi, atau setidaknya diminimalkan.
3. Menstabilkan Arus Listrik
Secara umum, tegangan di ruang perumahan atau kantor dapat mengalami ketidakstabilan karena hambatan. Itu sebabnya arus listrik yang masuk pada alat elektronik tidak selamanya di dalam keadaan konstan.
UPS dapat membuat arus listrik yang memasuki perangkat elektronik lebih stabil sehingga perangkat elektronik dapat digunakan sebagaimana mestinya.
4. Membantu Pencadangan Data
Masih terkait dengan poin 1, di mana UPS dapat menyediakan cadangan listrik sementara pada peralatan elektronik, terutama komputer / laptop.
Komputer yang terhubung ke UPS tidak akan mati segera ketika listrik padam dari sumbernya. UPS akan menyalakan daya komputer secara otomatis selama sekitar 10-17 menit.
Dengan begitu, kita masih bisa menyimpan data yang sedang dilakukan, kemudian mematikan komputer secara normal.
Komponen UPS

Perangkat UPS terdiri dari beberapa komponen yang saling terhubung satu sama lain. Berikut ini adalah beberapa komponen UPS:
- Baterai, yang merupakan bagian dari UPS yang dapat menyimpan daya listrik dan dapat digunakan sebagai sumber daya alternatif selama 10 – 30 menit. Baterai pada UPS biasanya jenis timbal-asam atau nikel-kadmium.
- Rectifier, komponen penyearah pada UPS yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari catu daya utama. Penyearah berfungsi saat mengisi baterai.
- Inverter, yang merupakan komponen UPS yang berfungsi mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Inverter berfungsi ketika UPS digunakan untuk menyediakan daya listrik ke perangkat elektronik.
Jenis UPS
Berdasarkan cara kerjanya, perangkat UPS dapat dibagi menjadi empat jenis. Jenis-jenis UPS adalah sebagai berikut:
1. Standby (Offline) UPS
Jenis UPS yang pertama dan paling umum dalam sistem yang lebih kecil adalah Standby atau Offline UPS. UPS jenis ini umumnya dipakai untuk pengguna pribadi, contohnya untuk komputer.
UPS jenis ini bekerja dengan menunggu waktu untuk beroperasi. Ketika tegangan tidak stabil terjadi atau daya padam, UPS Siaga akan mengambil alih secara otomatis.
UPS siaga memiliki penyearah dan inverter dalam satu unit. UPS jenis ini akan memblokir catu daya utama dan sakelar akan beralih ketika terjadi gangguan, sehingga arus DC mengalir dari baterai ke inverter.
2. Online Double-Conversion UPS
Jenis UPS ini efisien karena sumber daya utama yang digunakan bukan dari pasokan yang masuk, tetapi dari daya baterai.
Jadi, ketika ada pemadaman listrik, UPS ini bekerja secara otomatis tanpa waktu switching seperti yang terjadi dengan jenis UPS lainnya.
Jenis UPS ini memiliki 1 penyearah dan 1 inverter secara terpisah. Konversi Ganda Online UPS akan memblokir catu daya ke penyearah ketika terjadi gangguan sehingga arus DC akan muncul dari baterai ke inverter yang kemudian dikonversi ke AC untuk output.
3. Line-Interactive UPS
Line-Interactive UPS adalah jenis UPS yang umumnya ditemukan dalam infrastruktur bisnis skala kecil.
UPS jenis ini bekerja dengan cara yang mirip dengan UPS Siaga tetapi dengan kemampuan yang lebih baik untuk mengatur tegangan secara otomatis.
Dalam Line-Interactive UPS ada monitor yang bisa memonitor catu daya yang masuk serta mendeteksi tegangan tinggi atau tegangan rendah.
UPS jenis ini dilengkapi dengan perangkat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi untuk mengatur besaran dari catu daya ke alat elektronik.
Cara Bekerja UPS secara Umum
Secara umum, cara kerja UPS cukup sederhana, yang bekerja berdasarkan sensitivitas terhadap tegangan arus listrik.
Ketika UPS menemukan penyimpangan saluran tegangan, UPS akan secara otomatis beralih ke posisi pengoperasian dengan baterai atau masa hidup baterai untuk melindungi beban.
Selain itu, UPS juga akan beralih ke operasi dengan baterai ketika ada kegagalan daya sesaat atau pemadaman listrik karena berbagai peristiwa, seperti sambaran petir.
Ini dapat meningkatkan arus UPS dan dapat menghentikan pasokan listrik DC (direct current) ke perangkat elektronik.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian UPS: Fungsi, Komponen, Jenis dan Cara Kerja, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: