Apakah Pengertian Tanah? Tanah memainkan peran penting dalam mengatasi bencana alam serta benda-benda yang menahan erosi, meskipun tanah juga dapat terkikis.
Tanah ini bersumber dari pelapukan dengan bantuan suatu organisme dan pembentukan tanah itu sendiri dapat disebut Pedegonesis. Berikut ini adalah pengertian tanah yang harus Anda ketahui.
Daftar Isi :
Apa Itu Tanah?

Pengertian Tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak tertutup air dan terdiri dari beberapa lapisan, termasuk mineral dan bahan organik.
Konsep Tanah
Dalam ilmu Kimia dan Geologi, konsep tanah adalah sebagai sumber nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman, sebagai pijakan bumi, sebagai mantel batu yang lapuk, dan sebagai sistem 3-fase yang terdiri dari cairan, padatan dan gas.
Fungsi tanah
Berikut adalah 8 peran umum yang dimainkan oleh tanah:
- Tanah adalah tempat tinggal semua penghuni bumi. Bayangkan jika bumi hanya diisi dengan air dan udara, tentunya Anda tidak punya tempat untuk membangun rumah dan menginjakkan kaki, kan?
- Tanah memodifikasi atmosfer dengan memancarkan dan menyerap gas (karbon dioksida, metana, uap air, dan sejenisnya) dan debu.
- Tanah menyediakan habitat bagi hewan yang hidup di tanah (seperti groundhogs dan tikus) dan untuk organisme (seperti bakteri dan jamur).
- Tanah menyerap, menahan, melepaskan, mengubah, dan memurnikan sebagian besar air dalam sistem terestrial.
- Tanah memproses nutrisi daur ulang, termasuk karbon, sehingga makhluk hidup dapat menggunakannya berulang kali.
- Tanah berfungsi sebagai media rekayasa untuk membangun fondasi, jalan, bendungan, bangunan, dan menghancurkan limbah dari manusia.
- Tanah sebagai bahan dalam konstruksi dan seni. Misalnya, membangun rumah, membuat tembikar tanah liat, dll.
- Tanah yang organik, terutama tanah gambut, berguna untuk sumber bahan bakar yang signifikan.
Proses Pembentukan Tanah

Anda mungkin sering bertanya-tanya, bagaimana tanah terbentuk? Ini dia 4 tahap pembentukan tanah.
- Pelapukan batu: tanah yang terbentuk secara terus menerus berasal dari kerusakan batu secara alami melalui proses pelapukan. Proses ini dapat berupa proses fisik, kimia, atau biologis.
- Proses pelunakan struktur: setelah menjadi pecahan batu, maka benda padat akan menjadi lunak karena air dan udara.
- Proses menumbuhkan tanaman perintis: setelah struktur batuan melunak, tanaman perintis mulai tumbuh. Fyi, tanaman perintis adalah tanaman seperti lumut tetapi lebih besar, yang akarnya dapat masuk ke batu lunak dan membuatnya pecah menjadi potongan-potongan yang sangat, sangat kecil.
- Proses pemupukan: tanah yang awalnya hanya mengandung mineral akan menjadi subur ketika mengalami pelapukan organik yang berasal dari hewan atau tanaman mati.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tanah
Meski menjalani proses pembentukan yang sama, namun berbagai bidang tanah bisa berbeda dalam hal kualitas atau produktivitas. Tahu kenapa? Karena ada faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
1. Faktor Manusia
Sadar atau tidak, manusia termasuk makhluk yang tidak mudah menyerah pada alam. Jika alam tidak dalam keadaan baik, maka manusia akan ‘bertarung’ dan mencoba menaklukkannya.
Misalnya, jika ada sedikit curah hujan, manusia akan membawa air kanal untuk membasahi tanah.
Dan jika tanah tidak subur atau kurang memiliki karakteristik tertentu, kualitas dari tanah bisa ditingkatkan dengan memberikan pupuk, baik kompos maupun kimia.
Dengan demikian, manusia memainkan peran penting dalam memperbaiki kekurangan alami dan berkontribusi terhadap produktivitas tanah.
2. Faktor Alam
Faktor alam seperti tipe tanah, iklim, curah hujan, topografi dan karakteristik garis pantai menentukan apakah tanah dapat hasilkan kualitas dan produktivitas yang banyak ataupun sedikit.
Tanah berpasir dan iklim tandus umumnya tidak produktif. Sementara itu iklim yang baik, tanah aluvial, dan curah hujan yang tepat waktu dapat menghasilkan tanaman yang subur.
3. Faktor Situasi
Bukan hanya situasi dompet Anda yang penting. Situasi tanah juga sangat penting. Misalnya, tanah subur yang terletak di sudut terpencil dan jauh dari pemukiman akan kurang diperhatikan dan tidak diolah.
Mengapa? Karena biaya transportasi dan produksi lebih mahal. Padahal tanahnya, meski tidak terlalu subur, tetapi dekat dengan kota atau rumah penduduk, tentu akan lebih banyak digunakan.
Komponen Pengaturan Tanah
Tanah terdiri dari beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan bagian baru yang lebih kuat. 5 komponen dasar tanah adalah sebagai berikut:
1. Mineral
Komponen tanah terbesar adalah mineral, di mana volumenya 45-49%. Mineral ini berasal dari 2 mineral utama, yaitu primer dan sekunder.
Mineral primer adalah bahan tanah yang mirip dengan bahan induk dari mana mereka terbentuk, misalnya pasir dan lanau.
Sedangkan mineral sekunder adalah hasil pelapukan mineral primer dan membentuk mineral baru yang lebih stabil, seperti tanah liat.
2. Air
Air membentuk sekitar 2-50% dari volume tanah. Air memainkan peran penting dalam mengangkut nutrisi ke tanaman dan organisme tanah. Juga, untuk memfasilitasi dekomposisi biologis dan kimia.
Kapasitas tanah untuk menahan air sangat tergantung pada tekstur tanah. Semakin banyak partikel di dalam tanah, semakin banyak air yang bisa dipegang oleh tanah.
3. Bahan Organik
Bahan organik ditemukan di tanah dengan laju 1-5%. Bahan organik berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati dan karena itu mempunyai kapasitas yang tinggi untuk disentuh atau memberikan unsur-unsur penting untuk pertumbuhan tanaman.
Tanah dengan bahan organik yang tinggi juga mempunyai kapasitas pergantian kation tanah yang tinggi dan karenanya paling produktif untuk pertumbuhan tanaman.
4. Udara
Udara menempati ruang di tanah sekitar 2-50%. Udara sangat penting untuk respirasi akar tanaman dan mikroba, yang artinya mendukung perkembangan tanaman.
Nitrogen dan karbon dioksida juga penting untuk fungsi makhluk bawah tanah seperti bakteri pengikat nitrogen.
5. Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah elemen dasar terakhir dari tanah dengan kurang dari 1% dari volume tanah.
Perkiraan umum adalah bahwa sebidang tanah yang penuh dengan tanah lapisan atas dapat menampung lebih dari 20.000 organisme mikroba.
Ya, organisme terbesar iyalah nematoda dan cacing tanah, sedangkan yang paling terkecil iyalah aktinomisetes, ganggang, bakteri, dan jamur.
Mikroorganisme ini bertindak sebagai pengurai utama bahan organik mentah. Pengurai kemudian menggunakan bahan organik, air, dan udara untuk mendaur ulang bahan organik mentah menjadi humus yang kaya nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Tanah: Konsep, Fungsi, Proses, Faktor & Komponennya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: