Pengertian Subnetting

SekolahOnlineRuangguru.com – Hai teman kembali lagi bersama kami web terbaik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, nah pada artikel kali ini kami akan memberikan informasi tentang Pengertian Subnetting.

Bagi Anda yang tidak benar-benar mengerti tentang jaringan, Anda tentu bingung ketika mendengar istilah subnetting.

Istilah ini cukup banyak digunakan ketika membangun jaringan untuk kantor, organisasi, perpustakaan, kafe internet dan bahkan laboratorium komputer.

Pada dasarnya subnetting ini merupakan teknik untuk memecah jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil. Ini dilakukan dengan mengubah bit Host ID pada subnet mask ke Network ID yang baru.

Teknik ini dapat memecah jaringan terlalu besar dan rumit menjadi jaringan yang lebih kecil dengan nama-nama baru yang lebih mudah dikelola.

Subnetting ini sayangnya tidak dapat digunakan selama digunakan. Subnetting hanya cocok untuk Alamat IP kelas tertentu. Alamat IP ini iyalah kelas A, B dan juga C.

Subnetting umumnya dilakukan jika kita ingin jaringan tambahan tetapi dengan memakai jumlah host yang lebih kecil per jaringan. Berikut ini merupakan pengertian subnetting yang harus anda ketahui.

Apa Itu Subnetting?

Pengertian Subnetting

Pengertian Subnetting atau subnet adalah pembagian IP jaringan yang terlihat secara fisik.

Praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting.

Semua komputer yang termasuk dalam subnet dialamatkan dengan kelompok bit yang paling umum, identik, dan paling signifikan dalam alamat IP mereka.

Alasan utama banyak orang melakukan subnetting ini adalah untuk dapat mengalokasikan alamat IP dengan lebih baik. Jumlah IP terbatas, jadi jika ada terlalu banyak host, distribusinya tidak efisien.

Kapasitas alamat IP ini berbeda tergantung pada kelasnya. Alamat IP Kelas A memiliki kapasitas 254, kelas B memiliki 65 ribu dan untuk kelas C memiliki 16 juta alamat IP yang siap untuk dibagikan dengan tuan rumah.

Jumlah alamat IP harus selalu disesuaikan oleh tuan rumah. Jika jumlahnya terlalu sedikit, tuan rumah akan saling memperebutkan IP satu sama lain.

Baca Juga :  Cara Flash LG D686

Sedangkan jika terlalu banyak, alamat IP yang tidak digunakan hanya akan membebani jaringan. Kelas alamat IP memiliki celah yang terlalu tinggi dan jika digunakan tanpa subnetting, jaringan akan menghasilkan masalah.

Contoh layanan untuk penggunaan kantor dengan 1.000 host. Jika Anda menggunakan alamat IP kelas A, jumlah IP yang akan disebarkan pasti lebih sedikit.

Tetapi jika Anda menggunakan kelas B, IP yang terbuang terlalu besar. Jika Anda menggunakan subnetting, alamat IP yang tidak digunakan di kelas B dapat dipecah menjadi jaringan yang terpisah dan dibuat tidak aktif agar tidak menjadi beban jaringan yang aktif.

Alasan lainnya adalah beban kerja jaringan lebih ringan. Masalah ini muncul karena ada terlalu banyak host untuk ditetapkan.

Kapasitas jaringan terbatas, jika host beroperasi bersama, mau tidak mau proses aliran data menjadi lambat. Jika host dibagi menjadi beberapa jaringan, beban masing-masing jaringan tentu akan lebih ringan.

Masih menggunakan contoh kantor dengan 1.000 host, beban jaringan harus berat untuk digunakan secara bersamaan. Untuk solusinya, kantor menggunakan subnetting berdasarkan departemennya.

Departemen keuangan memiliki jaringan sendiri yang terdiri dari 200 tuan rumah, departemen hubungan masyarakat memiliki 100 tuan rumah, departemen administrasi memiliki 120 tuan rumah dan sebagainya.

Host yang mengisi ini tidak harus sama dengan host maksimum yang disediakan oleh setiap jaringan.

Penyesuaian jumlah host maksimum biasanya ditentukan dengan membagi subnetting dengan formula khusus. Distribusi per departemen memastikan setiap host dapat terhubung dengan lancar.

Departemen yang dikelola oleh satu jaringan tentu saja lebih ringan daripada jaringan kantor yang harus menangani 1.000 host secara bersamaan.

Setelah anda mengetahui pengertian subnetting, sekarang kami akan menjelaskan tentang fungsinya.

Fungsi Subnetting

Terlepas dari yang dijelaskan di atas, aplikasi teknologi subnet mask masih memiliki beberapa fungsi lainnya.

Misalnya untuk membuat alokasi alamat IP yang efisien pada suatu jaringan, sehingga penggunaan alamat IP yang dimaksud dapat berjalan lebih optimal.

Baca Juga :  Pengertian Cache

Selain itu, sistem ini juga dapat digunakan sebagai sarana atau media untuk mengatasi berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan perbedaan media fisik dan perangkat keras yang digunakan dalam suatu jaringan.

Karena secara umum, IP Router hanya dapat digunakan untuk mengintegrasikan jaringan dengan media fisik yang berbeda dan memiliki Alamat IP yang unik.

Fungsi lainnya adalah untuk meningkatkan sistem keamanan sambil mengurangi risiko kemacetan dan ketidakstabilan jaringan yang biasanya muncul sebagai akibat dari terlalu banyak host di jaringan komputer.

Selanjutnya, seperti yang dijelaskan sebelumnya, penerapan teknologi subnetting membutuhkan perhitungan yang cermat.

Untuk membantu pekerjaan ini, biasanya digunakan dalam bentuk tabel subnet mask yang dibagi menjadi tiga jenis kelas Alamat IP, masing-masing kelas A, B, dan C.

Setiap kelas Alamat IP dibuat tabel yang terdiri dari 4 kolom, di mana kolom pertama diisi dengan jumlah subnet atau segmen jaringan dan kolom kedua adalah jumlah bit subnet.

Kemudian kolom yang ketiga diisi oleh notasi desimal notasi panjang awalan atau bertitik . Maka kolom terakhir iyalah jumlah host atau jaringan di setiap subnet.

Cara Menghitung Subnetting

Cara Menghitung Subnetting

Dari penjelasan di atas, mungkin banyak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang sistem subnetting ini, terutama teknik atau cara menghitungnya.

Meskipun terlihat rumit, tetapi sebenarnya ini cukup mudah dilakukan, terutama bagi mereka yang telah menguasai ilmu jaringan atau jaringan komputer.

Ada dua jenis metode yang bisa dipakai untuk perhitungan subnetting yang pertama iyalah metode biner dan yang kedua adalah metode khusus.

Baik menggunakan metode pertama atau kedua, elemen terpenting dari perhitungan ini tetap sama, jumlah subnet, diikuti oleh jumlah hist setiap blok subnet dan subnet, dan akhirnya alamat host dan broadcoast.

Untuk Alamat IP, biasanya dituliskan dengan nomor 192.168.1.2. Meski begitu ada juga yang menggunakan penulisan angka berbeda, yaitu 192.168.1.2/24. Artikel / 24 diturunkan dari teknik perhitungan jika subnet mask 24 bit dicakup oleh biner 1.

Baca Juga :  Cara Memotong Video dan Audio di KineMaster

Ini berarti bahwa jika subnet mask adalah 11111111.11111111.111111111100000000 atau 255.255.255.0.

Metode ini disebut CIDR yang merupakan singkatan dari Classless Inter Domain Routing dan pertama kali diperkenalkan oleh IEFT pada tahun 1992.

Untuk rumus itu sendiri, jumlah subnet sama dengan 2x di mana X adalah jumlah biner 1 dalam oktet terakhir di kelas B dan 3 oktet terakhir di kelas A.

Kemudian untuk mengetahui jumlah host per subnet, rumusnya adalah 2y – 2. Y adalah kebalikan dari X, dalam bentuk jumlah binari 0 dalam oktet terakhir dari subnet.

Selanjutnya untuk blok subnet menggunakan rumus 256 – 192 atau nilai oktet terakhir di subnet mask = 64.

Kemudian untuk host dan broadcoast, tabel yang terdiri dari subnet, host pertama, host terakhir dan broadcoast dibuat.

Di sini kita perlu tahu apakah host pertama adalah nomor 1 setelah subnet dan broadcoast juga nomor satu sebelum nomor subnet berikutnya.

Setelah semua proses subnetting untuk alamat IP kelas C telah selesai, langkah selanjutnya yang harus dijalankan adalah lanjutkan subnet mask yang lainnya dengan menggunakan metode hitung yang sama.

Untuk pertama kalinya mempelajari serta mencoba subnet mask, itu harus dilakukan secara perlahan, tidak perlu terburu-buru untuk menghindari kesalahan.

Hal-Hal yang Diperlukan Untuk Subnetting

Hal-Hal yang Diperlukan Untuk Subnetting

Jika Anda ingin menerapkan subnetting, ada beberapa hal yang perlu Anda penuhi:

  • Tentukan jumlah jaringan subnet yang dihasilkan dengan subnet mask
  • Tentukan jumlah host di bawah setiap jaringan subnet
  • Tentukan subnet berdasarkan jaringan yang akan digunakan
  • Tentukan alamat broadcast untuk setiap jaringan subnet yang dibuat
  • Tentukan jumlah host yang diizinkan untuk terhubung dalam satu jaringan subnet

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Subnetting: Fungsi, Cara Menghitung & Hal yang Diperlukan, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.

Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: