Tahukah anda Pengertian Sedimentasi? Di beberapa muara sungai besar, kita sering menemukan daerah sedimentasi dalam bentuk tanah dengan area kecil atau besar yang ditutupi dengan berbagai vegetasi.
Daerah tersebut merupakan delta yang terbentuk oleh endapan material karena laju aliran air yang menurun.
Salah satunya terletak di Kabupaten Sidoarjo, berupa Delta Brantas yang dibentuk oleh pemisahan dua sungai, yaitu Kali Mas dan Kali Porong yang kemudian mengalami sedimentasi.
Berikut ini merupakan Pengertian Sedimentasi yang harus anda ketahui.
Daftar Isi :
Apa itu Sedimentasi?

Pengertian Sedimentasi adalah proses pengendapan material yang tertarik oleh air, angin, dan gletser.
Curah hujan dapat terbentuk di darat, laut dan sungai. Bahan yang ditarik bersumber dari abrasi atau keropos.
Sedimen akan terbentuk dalam waktu yang lama dan akan membuat batuan sedimen adalah batuan dalam bentuk efek dari proses sedimentasi.
Jenis Sedimentasi

Berikut ini adalah empat jenis sedimentasi, termasuk:
1. Sedimentasi Aeris
Sedimentasi aeris adalah pengendapan yang dilakukan oleh angin. Angin mengangkat material sedimen, ketika angin melonggarkan material akan dilepas ke darat.
Umumnya bahan sedimen yang diangkat oleh angin adalah tanah dan pasir. Menimbun sedimen pasir akan menciptakan bukit kecil yang disebut bukit pasir.
2. Sedimentasi Gletser
Sedimentasi gletser adalah pengendapan yang dilakukan oleh es. Sedimen terbentuk dari efek kehadiran moraine yaitu kerikil, pasir dan material lain yang tertarik oleh es dan menumpuk.
Sedimentasi terjadi dari tinggi ke rendah, menyebabkan sedimentasi terbentuk di ujung gletser dan bentuk gletser berubah dari V ke U.
3. Sedimentasi Laut
Sedimentasi laut adalah sedimen yang terbentuk oleh air laut dan terbentuk di laut. Sedimen terbentuk dari efek transformasi aliran yang membenamkan materi ke dasar laut.
4. Sedimentasi Fluvial
Sedimentasi fluvial adalah pengendapan yang dilakukan oleh air sungai dan terletak di sungai.
Sedimentasi air sungai umumnya terbentuk di dataran rendah karena dampak aliran air dari dataran tinggi ke dataran rendah.
Proses Sedimentasi
Berikut ini adalah dua proses sedimentasi, termasuk:
1. Proses sedimentasi yang dipercepat
Sedimentasi yang dipercepat adalah proses pengendapan yang mengandung proses geologis dan terbentuk dalam waktu yang sangat singkat.
Dalam bentuk mengganggu atau membebani dan dapat membebani keharmonisan alam atau keabadian lingkungan. Peristiwa ini umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia dalam mengadaptasi tanah.
Cara yang salah untuk beradaptasi tanah dapat menyebabkan erosi tanah dan tingkat deposisi yang tinggi.
2. Proses sedimentasi geologis
Sedimentasi geologis adalah proses erosi tanah yang bergerak secara umum.
Artinya, proses sedimentasi yang terjadi masih dalam penentu keharmonisan halal atau alami dari proses penurunan dan tingkat pemerataan efek lapisan bumi terhadap pelapukan.
Penyebab Sedimentasi
Berikut adalah delapan penyebab sedimentasi, termasuk:
- Ada sumber bahan yang disimpan
- Ada lingkungan sedimentasi yang cocok
- Pembentukan sumber bahan pengangkat oleh angin, es dan air
- Sedimentasi terjadi, karena perbedaan arus atau gaya
- Pembentukan transfer dan transformasi material
- Diagenesis, transformasi yang terbentuk selama sedimentasi terjadi secara kimia dan fisik
- Kompaksi, dampak dari gravitasi material sedimen yang mendorong volume komposisi sedimen menjadi diselidiki
- Lithifikasi, dampak pemadatan berlanjut sehingga sedimen akan membeku
Dampak Sedimentasi
Berikut ini adalah empat efek sedimentasi, termasuk:
- Dampak Delta
Delta adalah sedimen tanah yang ditemukan di muara sungai. Bentuk delta adalah delta kipas, delta kaki burung dan delta runcing. - Dampak dataran banjir
Dataran banjir adalah dataran yang ditemukan di kedua sisi sungai dan efek banjir selama banjir. - Dampak Tombolo
Tombolo adalah sedimen pasir yang menghubungkan tanah dengan pulau-pulau di sekitar pantai. - Dampak Nehrung
Nehrung adalah endapan pasir di garis pantai horisontal seperti lidah. Nehrung umumnya ditemukan di sekitar muara sungai atau teluk.
Cara Mengatasi Sedimentasi
Dalam upaya mengatasi sedimentasi yang dapat menyebabkan terganggunya aliran air, seperti pendangkalan sungai yang dapat menyebabkan banjir.
Maka itu harus dimulai dengan menemukan sumber penyebab deposisi. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah sedimentasi meliputi:
1. Menangani Erosi Permukaan
- Tanam vegetasi atau vegetasi untuk mencegah kerusakan dan memperbaiki permukaan yang menutupi tanaman, sehingga erosi permukaan dapat ditekan. Misalnya dengan cara reboisasi dan penghijauan, membuat pagar hidup, mencegah kebakaran hutan, menjaga tanah lapisan atas, melestarikan daerah aliran sungai, dll.
- Pembuatan konstruksi untuk mencegah erosi dapat dilakukan dengan tujuan memperlambat aliran air. Caranya adalah dengan mengurangi kemiringan atau kemiringan dengan membuat teras dan membuat gumpalan sejajar dengan garis kontur dan saluran air.
2. Mengontrol Bahan Sedimen
Transportasi sedimen sangat berpengaruh pada perubahan morfologi sungai.
Pengendalian material sedimen adalah upaya agar sedimen dapat terbawa oleh aliran air ke tempat tertentu yang tidak menimbulkan kerugian, dengan metode berikut:
- Struktur kontrol bawah untuk mengatur kemiringan dasar sungai, sehingga alirannya masih mampu mengangkut sedimen tanpa mengikis saluran sungai.
- Membuat penghalang sedimen.
- Membuat ambang tanah.
- Membuat bendungan sabo.
- Membuat kantong lumpur.
3. Kontrol Sedimentasi
Upaya ini dilakukan agar pengendapan yang terjadi ditempatkan di lokasi tertentu.
Anda melakukan ini dengan membuat kantong lumpur di reservoir, membangun situs sedimentasi di cekungan sungai, menambang mineral C, dan mengeruk sedimen.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Sedimentasi: Jenis, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasinya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: