Tahukah anda Pengertian Pelapukan? Salah satu bentuk fenomena alam yang menarik adalah pelapukan. Pelapukan yang terjadi di permukaan bumi identik dengan proses pembentukan batu dan bentang alam lainnya.
Pelapukan membutuhkan waktu yang sangat lama dan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terjadi di sekitarnya. Berikut ini adalah Pengertian Pelapukan yang harus Anda ketahui.
Daftar Isi :
Apa itu pelapukan?

Pengertian Pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisik, kimia, atau biologis.
Proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama. Segala proses pelapukan pada dasarnya dipengaruhi cuaca. Bebatuan yang sudah menjalani proses pelapukan akan berubah bentuk menjadi tanah.
Jika tanah tidak dicampur dengan mineral lain, tanah tersebut disebut tanah mineral.
Jenis Pelapukan

Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dibagi menjadi 3 jenis yaitu pelapukan mekanik, pelapukan kimia dan pelapukan biologis.
1. Pelapukan Fisika
Mekanisme pelapukan atau pelapukan fisik atau pelapukan fisik adalah proses menghancurkan batu secara fisik tanpa mengubah komposisi bebatuan.
Pelapukan mekanis ini dapat disebabkan oleh ekspansi, pembekuan air di pori-pori batu, perubahan suhu yang tiba-tiba dan perbedaan besar siang dan malam. Contoh-contoh Pelapukan Fisika, misalnya:
- Pada siang hari batu akan mengembang karena panas matahari dan pada malam hari akan menyusut karena udara dingin.
- Pelapukan batuan gurun karena perubahan cuaca harian yang ekstrem.
- Rock slide di daerah topografi yang curam.
2. Pelapukan kimiawi
Pelapukan Kimia atau Pelapukan Kimia adalah pelapukan batuan yang menyebabkan komposisi batuan dan struktur batuan berubah.
Penyebab pelapukan kimia adalah karena reaksi kimia antara mineral batuan dengan air atau kelembaban.
Pelapukan kimia batuan seringkali disebabkan oleh air hujan yang mengandung senyawa H2O dan CO2. Air hujan memiliki kelarutan yang besar, terutama jika menimpa batu kapur dan karst.
Contoh Pelapukan Kimia meliputi:
- Proses melarutkan batu kapur akibat bereaksi dengan air.
- Hidrolisis air hujan menyebabkan peningkatan keasaman di sekitar batuan. Ion H + memungkinkan korosi batuan.
- Oksidasi batuan yang kaya akan mineral besi memungkinkan ikatan mineral pada permukaan batuan menjadi lemah dan terkulai.
3. Pelapukan Biologi
Pelapukan biologis atau pelapukan batuan organik yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup seperti manusia, tanaman, hewan, jamur dan bakteri. Contoh Pelapukan Biologis meliputi:
- Lumut yang tumbuh di permukaan batuan memungkinkan batu untuk mendegradasi permukaan batuan karena penyerapan akar dan pH tinggi di sekitar permukaan batu karena ekskresi sisa metabolisme lumut yang merusak permukaan batuan.
- Penetrasi akar tanaman ke sela-sela batu menekan batu sehingga batu mengalami split.
Faktor Penyebab Pelapukan
Pelapukan yang terjadi pada batuan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum, ada empat faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan. Faktor-faktor yang menyebabkan pelapukan meliputi:
1. Struktur Batuan
Struktur batuan yaitu sifat fisik dan kimia yang sudah dimiliki oleh batuan. Sifat fisik batuan ini bisa seperti warna batuan, sedangkan sifat kimia batuan seperti unsur kimia yang terkandung dalam batuan ini.
Kedua sifat ini dapat menyebabkan perbedaan ketahanan batuan terhadap proses pelapukan. Ada bebatuan yang lebih lapuk daripada bebatuan lain karena mereka memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda.
Contoh batuan lapuk misalnya, lempengan (batuan sedimen). Contoh batuan yang sulit cuaca adalah batuan beku.
2. Keadaan Topografi
Topografi adalah kondisi permukaan bumi. Topografi ini juga mempengaruhi proses pelapukan batuan.
Batuan yang berada di daerah lereng curam cenderung mengalami pelapukan, jika dibandingkan dengan batu di daerah lereng.
Di lereng curam, batu dapat dengan mudah terkikis. Batu ini akan mudah lapuk karena bersentuhan langsung dengan cuaca di sekitarnya.
Namun, pada lereng miring atau datar, batuan cenderung tertutup oleh berbagai endapan. Karena itu batu-batu di daerah yang landai lebih lambat untuk mengalami proses pelapukan.
3. Cuaca dan Iklim
Ada juga elemen cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh pada proses pelapukan. Adapun cuaca yang menyebabkan pelapukan ini terjadi: suhu udara, curah hujan, sinar matahari, atau angin.
Di daerah dengan iklim lembab dan panas, bebatuan akan mengalami proses pelapukan lebih cepat dibandingkan dengan daerah dengan iklim dingin.
Selain itu, jika cuaca sering berubah, seperti perubahan suhu antara hari-hari yang panas dan malam yang dingin begitu terasa, maka ini dapat lebih mempercepat proses pelapukan.
4. Keadaan Vegetasi
Vegetasi atau tanaman dapat menjadi faktor pelapukan karena tanaman memiliki akar yang dapat menembus celah-celah batu.
Jika akar semakin besar, maka kekuatannya juga akan lebih besar sehingga bisa menembus batu dan membuat batuan menjadi lapuk.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Pelapukan: Jenis, Faktor Penyebab dan Contohnya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: