Pengertian Litosfer

Pernahkah anda mendengar kata litosfer? Lalu apakah pengertian dari litosfer itu? Bumi memiliki permukaan dengan berbagai bentuk. Ada yang tinggi, ada yang rendah. Permukaan bumi yang tidak rata disebut relief.

Mengapa relief bisa terjadi? Kita bisa mengetahuinya dengan mempelajari litosfer, termasuk memahami dan juga komposisi litosfer. Berikut ini adalah pengertian litosfer yang harus Anda ketahui.

Apa itu litosfer?

Pengertian Litosfer Fungsi, Manfaat, Struktur dan Jenisnya

Kata litosfer berasal dari kombinasi kata “lithos” yang berarti batu dan “sphaíra” yang berarti bola, keduanya adalah Yunani Kuno. Dalam serangkaian kalimat, pengertian litosfer dapat didefinisikan sebagai kulit / lapisan luar Bumi, yang terdiri dari mantel padat dan kerak bumi.

Litosfer memanjang dari permukaan bumi hingga kedalaman sekitar 44-62 mi (70-100 km).

Bagian Bumi yang relatif dingin dan kaku ini diperkirakan melayang atau mengapung di atas astenosfer (lapisan yang lebih hangat, tidak kaku, dan memungkinkan material batuan mengalir ketika ditekan).

75% dari litosfer terdiri dari aluminium oksida dan silikon oksida, sehingga lapisan ini sering disebut lapisan silikat.

Fungsi litosfer

Fungsi terpenting dari lapisan litosfer dapat diringkas dalam 4 fakta, yaitu:

1. Tempat hidup

Pada waktu tertentu, pelat-pelat di lapisan litosfer bergerak dari satu arah ke arah lain, dengan kecepatan beberapa inci per tahun.

Pergerakan lempeng ini menghasilkan deformasi intens di kerak bumi dan menyebabkan pembentukan gunung, letusan gunung berapi, gempa bumi, dll.

Baca Juga :  Suku Toraja

Hasil dari gerakan ini membuat Bumi menjadi tempat di mana makhluk Bumi hidup dan hidup.

Meskipun perubahan ini dapat menghancurkan beberapa bagian dalam jangka pendek, manfaat jangka panjangnya adalah pembentukan kehidupan tanaman baru dan habitat baru.

Pergerakan litosfer dikenal sebagai lempeng tektonik. Lempeng litosfer utama berada di Afrika, Antartika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Lempeng Pasifik.

Lempeng yang lebih kecil tetapi penting termasuk Lempeng Karibia, Lempeng Nazca, Lempeng Cocos, Lempeng India, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Arab, Lempeng Scotia dan Lempeng Laut Filipina.

2. Sumber Makanan dan Minuman

Di wilayah yang luas ini, manusia dan makhluk hidup lainnya dapat berinteraksi dan memelihara ekosistem secara seimbang melalui rantai makanan.

Salah satu makanan diperoleh dari berbagai jenis tanaman. Tumbuhan bisa tumbuh karena Bumi sudah memiliki tanah dan air.

Di daerah dengan kerak benua tertinggi, air diarahkan ke lautan, menciptakan sumber air segar seperti sungai dan danau yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Berbagai makhluk sungai seperti ikan bahkan bisa dijadikan makanan.

3. Mata pencaharian

Lithosphere adalah sumber dari hampir semua sumber daya alam di Planet Bumi.

Ketika biosfer berinteraksi dengan litosfer, senyawa organik dapat dikubur dalam kerak bumi dan ketika digali dapat dalam bentuk minyak, batu bara, atau gas alam yang dapat digunakan untuk bahan bakar.

Ada juga elemen lain seperti besi, aluminium, kalsium, tembaga dan magnesium, yang telah digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan dan bahkan sebagai mata pencaharian selama ribuan tahun.

4. Lindungi Bumi

Litosfer yang merupakan lapisan terluar berfungsi sebagai pelindung Planet Bumi dan kehidupan manusia dari berbagai benda yang melayang di angkasa, seperti meteoroid.

Baca Juga :  Gerak Tari

Litosfer juga meminimalkan efek lapisan ozon dengan bertindak sebagai pelindung.

Manfaat Lapisan Litosfer

Apa itu litosfer

Litosfer sangat penting bukan hanya karena permukaan tempat tinggal manusia, tetapi juga karena manusia mendapatkan banyak sumber daya berharga dari bagian planet ini. Manfaat utama litosfer adalah:

  • Sebagai sumber mineral yang dibutuhkan untuk membuat berbagai komoditas dan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Contoh mineral tersebut termasuk belerang, kalsit, feldspar, tembaga, dan mangan.
  • Merupakan sumber utama bahan bakar, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam yang dibutuhkan untuk industri, penggunaan rumah tangga dan kendaraan.
  • Litosfer dalam kombinasi dengan hidrosfer dan atmosfer memainkan peran penting dalam pertumbuhan tanaman dan hewan.
  • Mengandung bahan radioaktif seperti uranium yang dapat digunakan sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
  • Mengandung batu kapur yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi semen
  • Mengandung belerang yang merupakan salah satu bahan baku untuk industri farmasi
  • Mengandung bahan baku tembaga untuk pembuatan berbagai jenis kabel listrik.
  • Berisi emas dan perak yang biasa digunakan di industri perhiasan.
  • Litosfer membantu menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, bersama dengan hidrosfer dan atmosfer untuk membantu pertumbuhan semua organisme hidup.
  • Perairan sangat penting bagi keberadaan semua makhluk hidup di Bumi, dan tanpa litosfer, danau, sungai, dan lautan akan menjadi kering karena suhu yang sangat tinggi.

Struktur Litosfer

1. Lapisan sial

Lapisan sial terdiri dari AL2O3 (logam aluminium dan SiO2 (logam silisium). Lapisan ini biasa ditemukan di darat dan benua.

Lapisan sial juga dikenal sebagai lapisan kerak, karena kaku dan padat, dengan ketebalan sekitar 35 km.

2. Lapisan sima

Lapisan sima adalah lapisan kerak bumi yang kepadatannya lebih besar daripada lapisan sial, karena tersusun dari logam magnesium dan silisium, yang dalam bentuk senyawa adalah MgO dan SiO2.

Baca Juga :  Pengertian Lapisan Atmosfer

Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 65 km dan bersifat elastis.

Jenis- jenis Litosfer

Menurut jenis kulit yang dikandungnya, litosfer dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Litosfer Benua

Litosfer benua terdiri dari berbagai batuan beku, metamorf, dan sedimen yang memiliki kepadatan rendah dengan ketebalan sekitar 22 mil (walaupun kadang-kadang dapat mencapai 37 mil di bawah gunung tertentu).

Litosfer benua memiliki usia geologis yang lebih tua, yaitu miliaran tahun. Diyakini bahwa konfigurasi asli benua adalah massa tanah padat, yang dikenal sebagai Pangea.

Yang kemudian pecah menjadi lempeng tektonik dan menciptakan benua individu yang tersebar di berbagai wilayah di dunia.

2. Litosfer laut

Litosfer laut adalah bagian dari cekungan samudera dan membentuk dasar yang lebih tipis dari litosfer benua, dengan ketebalan 5 hingga 10 mil.

Contoh dari litosfer ini adalah pegunungan di dasar laut di mana ketebalannya hanya 7 km. Tergantung pada ketebalannya, litosfer dapat dibagi menjadi 3 jenis lainnya, yaitu:

  • Litosfer termal: bagian mantel yang melakukan panas mendominasi.
  • Seismik litosfer: tempat di mana ada pengurangan kecepatan gelombang gerakan Bumi.
  • Lithosphere elastis atau fleksibel: ruang di mana gerakan lempeng tektonik terjadi.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Litosfer: Fungsi, Manfaat, Struktur dan Jenisnya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.

Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: