Pengertian Imperialisme

Pada pembahasan kali ini kami akan membahas mengenai Imperialisme, dimana yang akan kami bahas kali ini meliputi pengertian Imperialisme, sejarah Imperialisme, Tujuan Imperialisme, Jenis Imperialisme, penyebab Imperialisme serta dampak dari Imperialisme.

Berikut ini merupakan pengertian Imperialisme yang harus anda ketahui.

Apa itu Imperialisme?

Pengertian Imperialisme Sejarah, Tujuan, Jenis, Penyebab Dampaknya

Pengertian Imperialisme adalah kebijakan di mana suatu negara besar dapat mengendalikan atau memerintah daerah lain sehingga negara itu dapat dipelihara atau dikembangkan.

Menurut bahasa, Imperialisme berasal dari kata Latin “Imperare” yang berarti memerintah. Hak untuk memerintah disebut kekaisaran. Orang yang diberi hak disebut imperator.

Secara umum, mengingat kekaisaran yang adalah raja, dan karena itu, raja disebut sebagai imperator dan kerajaannya atau kekaisaran regional berlaku.

Dalam terminologi, imperialisme adalah kebijakan suatu negara besar yang memiliki kontrol dan roda pemerintahan ke daerah lain untuk dipertahankan atau dikembangkan.

Imperialisme awalnya muncul dari Inggris pada akhir abad kesembilan belas. Pada saat itu perdana menteri Inggris melakukan ekspansi atau memperluas wilayah kerajaan Inggris, menjadi “impire” yang meliputi seluruh dunia.

Kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan mendapat dorongan kuat sehingga oposisi takut bahwa politik yang ada akan berdampak pada krisis internasional.

Kelompok yang mendukung sikap pemerintah Inggris ketika itu disebut Impire atau kelompok Imperialisme.

Setelah kita membahas mengenai Pengertian Imperialisme sekarang kita akan membahas mengenai sejarah Imperialisme.

Sejarah Imperialisme

Imperialisme tentu tidak muncul tiba-tiba. Imprealisme muncul karena kedatangan bangsa ‘Inggris’ yang menganggap mereka sebagai yang paling kuat (Inggris Raya) karena mereka yang telah menguasai dan menjajah negara-negara lain di kawasan Asia dan Afrika.

Baca Juga :  Suku Batak

Mereka beranggapan bahwa kolonialisme bertujuan untuk membangun masyarakat terjajah yang dianggap masih tertinggal dan dengan tujuan untuk kebaikan dunia.

Imperialisme lebih condong ke sistem pemerintahan dan hubungan ekonomi dan politik negara-negara besar dan kuat.

Dan untuk mengontrol negara-negara lain yang dianggap tertinggal dan miskin dengan tujuan untuk mengeksploitasi sumber daya di negara itu untuk meningkatkan kekayaan dan kekuatan negara kolonial.

Imperialisme menekankan karakteristik keunggulan (hegemoni) oleh satu negara di atas yang lain. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan output ekonomi.

Negara-negara imperialis ingin mengambil keuntungan dari negara yang mereka kendalikan (jajah) karena sumber daya ekonomi negara mereka tidak mencukupi.

Selain faktor ekonomi, ada kepercayaan bahwa satu negara lebih mulia atau lebih baik daripada negara lain yang disebut etnosentrisme. Contohnya adalah orang Jerman (Arya) dan Italia.

Faktor lain yang dapat menyebabkan munculnya imperalisme adalah perasaan ingin mencapai tingkat negara besar dan dapat menguasai dunia, misalnya, basis imperialisme Jepang.

Imperialisme didasarkan pada tujuan menyebarkan ide-ide dan budaya Barat ke seluruh dunia.

Oleh karena itu, imperalisme tidak hanya dianggap sebagai penindasan terhadap koloni tetapi juga dapat menjadi 3 faktor pendorong pembaruan yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan negara.

Seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan sistem pemerintahan. Berikut ini adalah faktor-faktor pendorong kebangkitan imperialisme termasuk:

  • Faktor ekonomi
  • Faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia
  • Faktor-faktor ingin memperluas koloni

Dari ketiga faktor tersebut, ada beberapa aspek yang dianggap sebagai dasar lahirnya sistem kekaisaran di dunia, yaitu:

  • Keinginan untuk menjadi bangsa yang hebat dibandingkan dengan negara lain
  • Merasa sebagai bangsa istimewa di dunia (superioritas ras).
  • Keinginan menyebarkan agama atau ideologi.
  • Ingin mengendalikan negara dengan lokasi geografis yang dianggap menguntungkan.
  • Adanya faktor ekonomi seperti keinginan untuk mendapatkan kekayaan, ingin berpartisipasi dalam perdagangan dunia, keinginan untuk mengendalikan perdagangan, dan menjamin perkembangan industri.
Baca Juga :  Pengertian Mitigasi Bencana

Imperialisme modern sendiri mulai berkembang pada abad 1500 M hingga terjadinya perang dunia kedua berakhir, sekitar tahun 1942. Salah satu negara yang menjadi pelopor kelahiran imperalisme adalah Inggris.

Dari Inggris mulai revolusi industri di mana pengembangan industri berlangsung dalam skala besar.

Tujuan Imperialisme

Tujuan Imperialisme

Tujuan melaksanakan imperialisme adalah sebagai berikut:

  • Sebagai penyebaran ide dan budaya Barat di seluruh dunia
  • Mengontrol atau mendominasi dunia yang terorganisir secara politik yang merupakan kerajaan dunia.
  • Dalam bentuk kerajaan atau hegemoni yang memiliki dimensi benua.
  • Pengaruh kekuatan lokal yang lebih besar.

Jenis Imperialisme

Imperialisme memiliki beberapa jenis, termasuk yang berikut. Secara umum, imperialisme dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Imperialisme Modern

Imperialisme modern memiliki indikator kemajuan ekonomi. Imperialisme modern muncul setelah revolusi industri. Industri berskala besar karena revolusi industri membutuhkan banyak bahan baku dan pasar yang luas.

Mereka mencari koloni untuk mengambil sumber bahan baku dan memasarkan produk industri, serta tempat investasi untuk modal surplus.

Sementara itu, menurut wilayah atau sektor gerakan dan tujuan imperialisme, imperialisme dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk:

2. Imperialisme Kuno

Imperialisme kuno memiliki inti dalam moto emas, Injil, dan kemuliaan (kekayaan, penyebaran agama dan kemuliaan).

Sebuah negara merebut negara lain yang tujuannya adalah untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan meningkatkan kejayaannya.

Imperialisme ini terjadi sebelum revolusi industri dan pelopornya adalah Spanyol dan Portugal.

3. Imperialisme Budaya

Definisi imperialisme kultural adalah tindakan yang dilakukan dengan menguasai jiwa (ide, ingatan, pikiran) ke negara lain. Budaya ada di dalam jiwa bangsa.

Ingin menghilangkan budaya suatu bangsa dan menggantinya dengan budaya imperialisme.

4. Imperialisme Politik

Definisi imperialisme politik adalah gerakan yang dilakukan untuk mengendalikan berbagai saluran politik.

Imperialisme politik dapat dilihat ketika partai demokratis, di mana berbagai kandidat politik merupakan bagian dari orang atau tokoh yang telah berada di kantor politik.

Baca Juga :  Rumah Adat Minangkabau

Tidak hanya itu, imperialisme politik dapat dilihat dalam perjuangan legislatif untuk mendapatkan kursi dan kursi terbanyak yang dapat dimenangkan dalam keputusan atau perumusan kebijakan.

5. Imperialisme Ekonomi

Definisi imperialisme ekonomi adalah gerakan atau tindakan yang tujuannya adalah untuk merebut atau mengendalikan jalur ekonomi, seperti sirkulasi modal, saham, sektor industri dan sebagainya.

Masalah imperialisme ekonomi adalah cara yang dilakukan untuk memfasilitasi tindakan ketika berhadapan dengan suatu bentuk imperialisme politik.

6. Imperialisme Militer

Definisi imperialisme militer, yaitu imperialisme yang dilakukan dengan penguasaan wilayah-wilayah strategis dalam bentuk mengancam atau melakukan tindakan militer.

Ini bisa dilihat dari berbagai pangkalan militer AS yang berlokasi di berbagai negara lain atau benua lain. Itu tentu akan memberikan ancaman bagi kebijakan negara yang ditentang.

Penyebab Imperialisme

Alasan munculnya tindakan imperialisme antara lain adalah sebagai berikut:

  • Keinginan untuk menyebarkan agama atau ideologi
  • Keinginan untuk menang
  • Keinginan untuk mendapatkan kekayaan suatu negara
  • Keinginan untuk berpartisipasi dan melakukan penguasaan perdagangan dunia

Dampak Imperialisme

Akibat imperialisme, antara lain sebagai berikut:

1. Efek Politik

  • Adanya koloni
  • Pemerasan politik
  • Terjadinya perang kolonial
  • Munculnya politik dunia (wereldpolitiek)
  • Munculnya Nasionalisme

2. Efek Sosial

  • Imperialis hidup dalam kemewahan sementara negara-negara jajahan akan kekurangan segalanya
  • Imperialis lebih maju, sedangkan koloni mundur
  • Rasa harga diri lebih mengarah pada bangsa yang menjajah, rasa harga diri kurang terhadap bangsa yang terjajah
  • Semua hak yang ada dalam imperialisme, orang yang dijajah tidak memiliki hak
  • Munculnya gerakan Eropaisasi.

3. Ekonomi

  • Negara imperialis adalah pusat kekayaan, koloni kemiskinan
  • Industri imperialis menjadi besar, perdagangan koloni lemah
  • Ada perdagangan dunia luas
  • Ada traffic dunia (wereldverkeer)
  • Surplus modal dan investasi di koloni
  • Kekuatan ekonomi penghuni asli koloni menghilang

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Imperialisme: Sejarah, Tujuan, Jenis, Penyebab & Dampaknya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.

Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: