Pada kesempatan ini kita akan membahas abrasi, yang mencakup pengertian Abrasi, Faktor penyebab abrasi, cara Penanggulangan abrasi, Dampak beserta Contoh dari abrasi.
Berikut ini merupakan pengertian abrasi yang harus Anda ketahui.
Daftar Isi :
Apa itu Abrasi?

Pengertian abrasi adalah penamaan untuk menggambarkan keadaan erosi tanah di wilayah pesisir atau pesisir. Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari gelombang atau gelombang dan arus laut yang merusak.
Erosi area pantai atau abrasi akan menghasilkan pengurangan area pantai. Umumnya pengurangan di wilayah pesisir dimulai dari daerah yang paling dekat dengan air laut, karena daerah ini adalah target utama erosi.
Abrasi tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena jika terjadi terus menerus akan merusak pantai dan pada akhirnya menyebabkan air laut menggenangi beberapa wilayah di wilayah pesisir.
Genangan pada area pantai memiliki berbagai dampak, karena area genangan dapat menjadi area perumahan dan area perbelanjaan di pantai.
Kondisi abrasi juga akan mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat yang memiliki mata pencaharian terkait dengan wilayah pesisir.
Faktor Penyebab Abrasi

Abrasi atau erosi pantai dapat terjadi karena berbagai faktor mulai dari faktor alam hingga faktor manusia, lihat diskusi berikut:
1. Faktor Alam
Fenomena alam yang menyebabkan abrasi meliputi pasang surut, angin laut yang menghasilkan gelombang dan juga arus laut yang merusak.
Faktor alam seperti ini tidak bisa dihindari karena laut memang memiliki siklusnya sendiri. Dalam suatu periode angin akan bertiup sangat kencang dan menghasilkan gelombang besar dan arus laut.
2. Faktor Manusia
Sedangkan aktivitas manusia yang dapat menyebabkan abrasi adalah sebagai berikut:
- Ketidakseimbangan ekosistem laut, ketidakseimbangan ekosistem laut biasanya terjadi karena eksploitasi besar-besaran kekayaan laut, seperti ikan, terumbu karang, dll. Sehingga arus besar dan gelombang laut diarahkan ke arah pantai, hal ini berpotensi menyebabkan abrasi.
- Pemanasan global oleh manusia, pemanasan global biasanya terjadi karena penggunaan kendaraan yang berlebihan, terutama kendaraan bermotor, asap yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik industri dan juga pembakaran hutan. Asap menghasilkan karbon dioksida yang mencegah pelepasan panas matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga panas akan terperangkap di lapisan atmosfer. Suhu di bumi akan naik, es di kutub akan mencair dan permukaan laut akan meningkat sehingga mengikis daerah yang rendah.
- Menambahkan pasir, kegiatan penambangan pasir pantai dilakukan dalam skala besar dengan mengeruk pasir sebanyak mungkin dalam intensitas tinggi dapat mengurangi volume pasir laut dan juga mengalirkannya sedikit demi sedikit. Ini akan memiliki efek langsung pada arah dan kecepatan air laut yang melanda pantai. Jika Anda tidak membawa pasir, air pantai akan lebih ringan dan lebih cepat ketika menyentuh pantai, proses seperti ini akan meningkatkan kemungkinan abrasi.
Cara Mencegah Abrasi
Siapkan payung sebelum hujan. Setidaknya pepatah ini bisa digunakan untuk meminimalisir terjadinya abrasi.
Sebelum abrasi terjadi lebih parah, ada tindakan pencegahan yang mungkin dapat kita lakukan baik secara individu maupun dalam kelompok.
1. Konservasi terumbu karang
Terumbu karang juga dapat berfungsi untuk mengurangi kekuatan ombak mencapai pantai. oleh karena itu perlu untuk melestarikan terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya.
Ekosistem terumbu karang, padang lamun, hutan bakau dan vegetasi pesisir lainnya adalah pertahanan alami yang secara efektif mengurangi kecepatan dan energi gelombang laut.
Sehingga dapat mencegah abrasi pantai. jika abrasi pantai terjadi pada pulau-pulau kecil di laut terbuka, maka proses tenggelamnya pulau akan berlangsung lebih cepat.
2. Melestarikan mangrove / tanaman bakau
Fungsi bakau adalah memecah ombak yang menghantam pantai dan menguatkan daratan pantai, selain menjaga pantai, bakau juga berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya ikan dan kepiting.
- Melarang penggalian pasir pantai Ekstrak pasir pantai yang berkelanjutan akan mengurangi kekuatan pantai.
- Saat berada di pantai yang mengalami atau akan mengalami abrasi, pemecah gelombang atau talud akan dilakukan untuk mengurangi dampak tabrakan ombak, tindakan ini sering juga disebut tindakan pencegahan teknis.
Dampak Abrasi pada Lingkungan dan Kehidupan
Abrasi yang terjadi tentu memiliki efek negatif baik terhadap lingkungan maupun pada kehidupan manusia. Dampak negatif yang disebabkan oleh abrasi pada lingkungan dan kehidupan meliputi:
- Penyusutan lebar pantai sehingga penyempitan lahan bagi penghuni yang tinggal di pantai
- Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena ombaknya didorong oleh angin kencang yang begitu besar.
- Kehilangan tempat berkumpulnya ikan di perairan pantai karena erosi hutan bakau.
- Kerugian bagi nelayan dan petani ikan yang menggantungkan hidupnya dari pantai.
- Berkurangnya daya tarik wisata di pantai karena pesona pantai terkikis bersamaan dengan erosi pantai akibat abrasi.
Contoh Abrasi di Indonesia
Bencana abrasi yang pernah terjadi pada wilayah pesisir daerah Jawa Tengah mencapai sampai 5.500 hektar yang menyangkup 10 kabupaten kota, Demak, seperti Semarang dan Jepara.
Kondisi terburuk dialami di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Di lokasi ini, abrasi sangat parah sehingga menyebabkan genangan 582 hektar tambahan, dan mengurangi penggunaan lahan dari tahun ke tahun.
Situasi ini berdampak pada komunitas Sayung, Demak, yang merupakan hilangnya mata pencaharian dan jumlah daerah pemukiman yang dibanjiri air karena penurunan tanah.
Pada akhirnya, aspek-aspek lain seperti aspek sosial, ekonomi, dan sosial budaya masyarakat sekitar juga dipengaruhi oleh kerusakan, pencemaran lingkungan dan pengepungan air laut.
Pada dasarnya abrasi adalah suatu kondisi yang sulit dihindari di setiap wilayah pesisir dunia.
Meskipun kita tidak dapat menghindari fenomena alam ini, kita harus mengurangi risiko serendah mungkin sehingga lingkungan pesisir akan berkelanjutan.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Abrasi: Faktor, Cara Penanggulangan, Dampak & Contohnya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: