Metamorfosis Lebah – Sekelompok besar dalam sebuah jenis serangga dan dapat diketahui hidup dengan cara berkelompok, meskipun tidak semua lebah.
Dalam sebuah jenis serangga ini, termasuk mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki. Sarang lebah dalam sebuah bukit, di atap rumah dan di pohon kayu.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Metamorfosis Lebah, untuk ulasan selengkapnya. Yukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Lebah ?
Lebah adalah sekelompok jenis serangga yang berukuran besar dan dapat disebut sebagai kehidupan terhadap kelompoknya, akan tetapi tidak semua lebah seperti itu.
Semua jenis lebah yakni termasuk suku atau keluarga Apidae (ordo Hymenoptera: serangga membran). Terdapat sekitar 20.000 spesies lebah di dunia, yang bisa ditemukan dalam semua benua kecuali di wilayah Antartika.
Sebagai jenis serangga, ia memiliki sebuah dua pasang sayap dan tiga pasang kaki. Sarang lebah di bukit, di bagian pohon kayu dan di atap rumah. Sarangnya terdiri atas propolis (lem dari getah pohon) dan malam yang akan dihasilkan dengan sebuah kelenjar lebah betina muda ada di dalam tubuh. Lebah memakan serbuk sari dan juga nektar bunga.
Proses Metamorfosis Sempurna Pada Lebah
Terdapat beberapa sebuah proses metamorfosis terhadap lebah, diantaranya akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Fase Telur
Fase pertama dalam metamorfosis terhadap lebah ialah sebuah telur, yang dimulai dengan lebah ratu yang dapat bertelur atau lebah betina. Lebah Ratu biasanya bertelur di sarang yang dibangun dengan koloni.
Sarang lebah yakni dapat dibagi menjadi berbagai sel, yang masing-masing biasanya diisi dalam 1 telur. Bahwa telur lebah yang memiliki sebuah ukuran yakni 1,7 milimeter, sehingga sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang.
Telur lebah bentuknya sangat kecil dan memiliki sebuah bentuk seperti butiran beras. Telur lebah ini menetas dan larva keluar setelah 3 hari dari awal dan akan ditempatkan di dalam sarang. Prosesnya agak cepat dibandingkan dengan proses mengubah telur menjadi larva terhadap hewan yang lainnya.
2. Fase Larva
Dalam tiga hari yakni setelah Ratu Lebah meletakkan dalam beberapa telurnya di sarang, telur-telur tersebut akan menetas dengan menjadi sebuah larva. Larva lebah yakni mempunyai warna putih yang sama dengan beras, tetapi posisi larva ini di dalam sel sarang ramai bersama seperti belatung.
Pada fase ini, biasanya dicari untuk makanan ikan atau untuk memancing. Larva ini tumbuh dengan cepat dan mengubah kulit lima kali sebelum akhirnya menjadi sebuah pupa.
Dalam berbagai tahap dalam metamorfosis ini, larva lebah sifatnya sangat rakus. Dapat digambarkan serakah, karena larva dapat makan hingga 1.300 kali sehari. Pakan larva adalah serbuk sari yang dibawa ke dalam sarang oleh lebah pekerja. Jika makan makanan ini selama 5 hari, ukuran larva telah meningkat dan dapat dibandingkan dalam sebuah ukuran sebelumnya.
3. Fase Pupa
Fase Pupa yakni dapat berlangsung dengan waktu 12 hari dan selama masa ini calon lebah mengalami banyak bentuk dan kesempurnaan organ seperti kaki, mata, dan sayap yang mulai merubah wujudnya. Mata larva ialah merah yakni sekarang telah berubah menjadi warna ungu sebelum berubah menjadi hitam lagi.
4. Fase Imago (Lebah dewasa)
Setelah melewati dalam sebuah proses terhadap tiga langkah di atas, lebah keluar dari sarang dan siap untuk melaksanakan sebuah tugas masing-masing sesuai dengan kasta mereka sebagai prajurit pekerja, bahkan ratu.
Lebah pekerja memiliki tugas untuk mencari makanan dan untuk membangun sarang, lebah prajurit menyediakan keamanan sarang dan lebah ratu memiliki tugas untuk berkembang biak atau berkembang biak.
Dalam jenis hewan ini, sekelompok besar dalam sebuah jenis serangga dan dapat diketahui hidup dengan cara berkelompok, meskipun tidak semua lebah.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Metamorfosis Lebah. Semoga ulasan ini dapat berguna dan bermanfaat.