Metamorfosis Belalang

Metamorfosis Belalang – Belalang termasuk salah satu dari sedikit spesies serangga yang bermetamorfosis sepanjang hidupnya. Metamorfosis belalang adalah jenis metamorfosis yang tidak lengkap karena tidak berkembang menjadi fase pupa atau kepompong.

Semua bagian dari spesies belalang yang telah ditemukan adalah hewan pemakan tumbuhan atau hewan herbivora. Belalang mempunyai 2 pasang sayap, sayap depan kecil dan kasar serta sayap besar.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Metamorfosis Belalang. Untuk ulasan selengkapnya, yyukk… Simak sebagai berikut.

Apa itu Belalang ?

Belalang merupakan bentuk spesies serangga yang sering menjadi hama bagi petani. Belalang mempunyai suatu sifat berminyak, sehingga meninggalkan daun untuk dimakan.

Namun, serangga jenis ini juga memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, yang merupakan salah satu ekosistem lapangan. Belalang berperan dalam melindungi ekosistem karena mereka adalah hama dan sumber makanan bagi banyak spesies burung dan reptil.

Metamorfosis-Belalang

Pada titik ini, lebih dari 11.000 spesies dikenal di Spasshopper Species. Hewan diklasifikasikan yakni sebagai serangga, biasanya coklat atau hijau dengan bintik-bintik hitam terhadap tubuh.

Semua bagian dari spesies belalang yang ditemukan adalah teater binatang atau tumbuhan. Belalang mempunyai suatu 2 pasang sayap, sayap depan kecil dan kasar dan sayap besar.

Serangga tersebut yakni mempunyai kaki belakang besar yang bisa melompat dan antena pendek sebagai sensor untuk menentukan pergerakan hewan yang akan mereka makan. Secara umum, hewan peliharaan betina lebih besar dari rumput jantan.

Baca Juga :  Pengertian Simbiosis

Semak ini adalah salah satu dari sedikit serangga yang mengalami metamorfosis. Metamorfosis yang terjadi pada rumput diklasifikasikan menjadi tipe metamorfosis yang tidak lengkap karena tidak mengembangkan bentuk pupa atau kepompong.

Metamorfosis Belalang

Metamorfosis yang sempurna yakni meliputi fase telur, nimfa dan fase stadium dewasa. Adapun tahapan metamorfosis garis yang tidak lengkap dijelaskan seperti yang ditunjukkan sebagai berikut:

a. Tahap Stadium Telur

Proses dalam suatu metamorfosis belalang dimulai dengan bertelur. Telur belalang berasal dari pembuahan sel telur perempuan oleh sperma jantan. Telur yang dihasilkan kemudian dilepaskan dari rumput betina ke tanah di berbagai lokasi, mungkin pada daun, batang tanaman.

Dalam proses pembuahan, gulma betina umumnya menghasilkan hingga 10 hingga 300 telur. Bentuk belalang itu sendiri sangat mirip dengan biji-bijian, seperti yang ditunjukkan pada halaman.

Panjang telur itu sendiri dapat bervariasi tergantung pada lingkungan. Jika telur dapat tumbuh lebih cepat di daerah tropis, bisa memakan waktu hingga 10 bulan di subtropis sampai akhirnya ditanam di awal musim panas. Telur yang menetas menciptakan nimfa atau bayi rumput putih kecil

b. Tahap Stadium Nimfa

Nimfa merupakan rumput kecil yang tidak mempunyai sayap dan organ reproduksi. Segera setelah dilepaskan, nimfa biasanya berwarna putih dan berubah menjadi hijau atau coklat setelah terpapar sinar matahari singkat.

Fase nimfa dalam metamorfosis gulma biasanya hanya 25 hingga 40 hari. Selama fase ini, nimfa makan daun muda, tumbuh dalam pengalaman dan mengalami perubahan kulit (Instar) empat hingga enam kali tergantung pada suhu dan kelembaban lingkungan dan jenis strip.

Pada tahap keenam (30 hingga 40 hari), nimfa umumnya mulai mempunyai sayap kecil sampai mereka memasuki fase metamorfosis untuk menjadi rumput dewasa yang siap untuk terbang.

Baca Juga :  Pengertian Hewan Herbivora

c. Tahap Stadium Belalang Dewasa

Setelah melalui fase nimfa selama 1 bulan, dalam proses metamorfosis belalang diikuti oleh fase rumput dewasa. Rumput dewasa memiliki sayap yang kuat dan dapat digunakan untuk terbang. Sistem reproduksi sudah matang dan siap digunakan sebagai menghasilkan telur rumput baru setelah proses pembuahan dengan pasangan.

Dari penjelasan siklus hidup dan metamorfosis gelap yang dijelaskan di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, metamorfosis semak adalah contoh metamorfosis tidak lengkap karena tidak melewati fase pupa atau kepompong. Kedua, waktu antara sel telur yang diletakkan pada sel telur penyokong dewasa dalam metamorfosis seng umumnya berbeda. Waktu terlama untuk bertelur bisa mencapai 10 bulan.

Jenis-Jenis Belalang

Adapun berbagai jenis-jenis pada hewan belalang ini, diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Belalang Kayu

Belalang Kayu mempunyai ukuran tubuh sekitar 85 mm saat kayu matang dan berwarna coklat gelap. Berbeda dengan contoh-contoh muda, yang memiliki warna hijau di dalamnya.

Belalang kayu ini milik keluarga Acrididae, yang memiliki karakter yang sangat istimewa dan mempunyai suatu antena serta telinga pendek atau tympana sebagai segmen pertama dari perut.

b. Belalang Daun

Belalang Daun atau dapat disebut sebagai Atractomorpha Crenulata, yang mencakup dalam sebuah urutan Orthoptera. Belalang Daun memiliki ciri-ciri bentuk khusus yaitu tubuh berwarna hijau seperti daun.

Mayat di belalang ini mempunyai Caput, Abdomen, Toraks, dan banyak lagi. Belalang ini juga mempunyai sebuah fitur polimorfisme yang memungkinkan Anda mengubah warna tubuh Anda dari hijau menjadi warna coklat.

c. Belalang Sembah

Belalang Sentadu atau Belalang Sembah termasuk salah satu spesies serangga yang termasuk dalam urutan Mantodea. Mantra ini mempunyai nama lain, Berdoa Mantis, yang berarti kawat serat.

Baca Juga :  Pengertian Bakteri

Penyembah Belalang ini mempunyai kebiasaan yang sangat menyenangkan: Ketika alumnus Belalang naik panggung, wanita Belalang memakan kepala pria Belalang setelah mereka menyelesaikan perkawinan.

Baca Juga :

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Metamorfosis Belalang. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.