Jaringan Gabus – Komposisi jaringan gabus yang membentuk periderm memiliki sifat yang mirip dengan epidermis, yaitu sel-sel yang tersusun rapat. Felogens terdiri dari sel-sel hidup sementara potongan-potongan kecil mereka mati. Setan ini adalah lapisan gabus terhadap tanaman dikotil.
Gabus yang dilapisi bahan suberine sangat berguna untuk memenuhi fungsinya sebagai pelindung, terutama terhadap penguapan. Kehilangan air melalui penguapan sering terjadi dalam suatu tanaman karena paparan sinar matahari.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Jaringan Gabus. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk.. Simak sebagai berikut.
Daftar Isi :
Apa itu Jaringan Gabus ?
Pengertian Gabus merupakan adanya suatu jaringan yang terletak di tepi tanaman dan terdiri dari sel parenkim gabus. Sebagai jaringan gabus, mengandung kutil dan suberine yang lebih kuat dengan epidermis.
Jaringan tersebut yakni termasuk ke dalam sebuah sel-sel mati, bentuk kotak dan dinding sel semakin suberine dan “Impermeable” kedap air. Lokasi jaringan ini sangat dekat satu sama lain.
Tidak ada ruang di antara sel-sel, membuat air dan gas sulit dilewati. Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan retakan atau pori-pori pada apa yang disebut lapisan gabus, karena air dan gas dapat melewati dan melalui.
Ciri – Ciri Jaringan Gabus
Terdapat berbagai ciri-ciri dalam jaringan gabus ini, berikut ialah pembahasannya:
a. Tersusun Atas Sel – Sel Hidup Kemudian Mati
Lapisan gabus terbentuk dari aktivitas phelogen (gabus kambium), yang merupakan meristem sekunder. Felogens membentuk phelems di luar dan pheloderma di dalam. Felogens terdiri dari sel-sel hidup sementara potongan-potongan kecil mereka mati. Setan ini adalah lapisan gabus pada tanaman dikotil.
b. Dinding Sel Mengalami Penebalan Oleh Zat Suberin
Gabus ini terdiri dari gabus cambium, yang mengandung sel merismatik ramping. Kemudian sel-sel yang terinfeksi dengan senyawa suberine mengalami penebalan dinding sel dan kemudian mati. Senyawa suberine (lilin) ini memiliki sifat tahan air dan karenanya sangat berguna bagi tanaman karena mencegah dalam suatu penguapan.
c. Susunan Selnya Rapat
Komposisi jaringan tersebut yang membentuk periderm memiliki sifat yang mirip dengan epidermis, yaitu sel-sel yang tersusun rapat. Ini terkait dengan fungsi yang dilakukan periderm untuk menggantikan epidermis yang mengelupas sebagai tanaman pelindung.
Struktur Jaringan Gabus
Ada beberapa pembagian jenis pada jaringan gabus yang diantaranya yaitu:
1. Eksodermis
Jaring gabus terdiri dari tiga bagian, yaitu gabus di pabrik, dan dengan demikian berfungsi sebagai penghalang antara jaringan di pabrik. Jaringannya eksternal dan mengandung substitusi suberine untuk epidermis.
2. Endodermis
Pada endodermis muda, dinding sel terbuat dari selulosa dan elastis, sedangkan endodermis yang lebih tua atau matang di dinding sel menjadi tebal dalam bentuk titik-titik atau pita yang terbuat dari bahan kayu dan mengandung kutil dan suberine, yang disebut sebagai pita titik atau kaskade.
3. Peridermis
Adapun dalam jenis ini, yakni dapat dibagi menjadi tiga bagian, ialah:
a. Felogen (Kambium Gabus)
Felogen (Kambium Gabus) adalah cambium gabus, yang dalam hal ini mempunyai suatu lapisan sel meristematik. Felogens dapat dibentuk dari berbagai jaringan hidup seperti epidermis dan parenkim kortikal, di mana sel-sel dapat meristematik.
b. Feloderm (Parenkim Gabus)
Feloderm (Parenkim Gabus) adalah adanya sebuah jaringan yang hampir homogen dengan parenkim kortikal dalam langsung di dalam lapisan.
c. Felem (Gabus)
Felem (Gabus) adalah adanya sebuah lapisan yakni untuk produk dari flogen yang memiliki bentuk yakni mengarah ke area atau ke wilayah luar.
Fungsi Jaringan Gabus
Berikut adalah beberapa fitur dalam jaringan gabus terkenal, diantaranya ialah:
a. Menggantikan Epidermis Sebagai Pelindung
Kehadiran lapisan epidermis, yang merupakan hasil dari proses pembagian primer. Dimana lapisan ini berfungsi sebagai tanaman pelindung. Dengan aktivitas meristem sekunder “Kambium”, bagaimanapun, ukuran bobot meningkat. Dalam pengertian ini, mereka akhirnya dapat membentuk lapisan epidermis yang memiliki bentuk yang sangat rusak dan keluar dari kulit.
b. Mencegah Penguapan
Kemudian dalam hal tersebut, yakni untuk lapisan penebalan yang dilakukan oleh agen Suberin, di mana kontinum ini sangat berguna untuk memenuhi fungsi pelindungnya, khususnya untuk melindunginya dari penguapan. Karena tanaman sering kehilangan air karena penguapan yang disebabkan oleh sinar matahari, tanaman tersebut menderita kekeringan.
c. Melindungi Dari Kerusakan Mekanis Dan Infeksi Patogen
Dengan adanya lapisan epidermis yang terkelupas yang disebabkan oleh pertumbuhan sekunder, tidak perlu khawatir. Karena adanya gabus, sangat dapat diandalkan untuk mengubah peran lapisan epidermis.
Ketika didistribusikan di dinding oleh suberin, lapisan gabus dibuat, yang melindungi terhadap risiko kerusakan makanan dan patogen yang dapat menembus ke dalam tubuh tanaman sepanjang hari.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Jaringan Gabus. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.