Hewan Avertebrata – Istilah yang digunakan dengan Chevalier de Lamarck sebagai merujuk pada hewan yang tidak mempunyai tulang punggung, dengan pengecualian vertebrata (ikan, amfibi, aven reptil, dan mamalia).
Hewan yang tidak memiliki tulang belakang, di mana sistem sarafnya berada di bawah saluran pencernaan, mempunyai sedikit perubahan terhadap tubuh tersebut.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Hewan Acertebrata. Untuk ulasan selengkapnya, simak penjelasan sebagai berikut.
Daftar Isi :
Apa itu Hewan Avertebrata ?
Avertebrata atau Invertebrata yang telah diungkapkan dengan Chevalier de Lamarck uakni sebagai hewan tanpa tulang punggung.
Invertebrata meliputi semua hewan kecuali vertebrata (ikan, aven, amfibi, mamalia, dan reptil). Meliputi invertebrata ialah serangga, gurita, dhidra, ubur-ubur, an cacing. Avertebrata yakni mencakup kira-kira 97% dari semua anggota Kerajaan Animalia.
Lamarck yakni dapat membagi dalam invertebrata menjadi dua kelompok, yakni Vermes (cacing) dan Insecta (serangga). Tetapi sekarang invertebrata dapat dibagi menjadi lebih dari 30 subphyla.
Mulai dari sebuah organisme yang bersifat sederhana seperti flatworms dan porifers sehingga dalam organisme yang lebih kompleks contohnya artropoda, moluska, echinodermata, dan lain sebagainya.
Ciri – Ciri Hewan Avertebrata
Berikut ini adalah karakteristik dalam hewan ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Phylum Coelenterata (Hewan Berongga)
Terdapat beberapa ciri-ciri dalam hewan berongga ini, diantaranya ialah:
- Pada suatu hewan yang tubuhnya telah membentuk sebuah rongga tubuh dan jaringan.
- Habitat secara umum di laut.
- Polip berbentuk (melekat pada permukaan) dan medusa (bergerak secara bebas) sebagai tentakel menusuk.
- Hidup bebas dalam heterotropik dengan menggunakan tentakel sebagai menangkap terhadap mangsanya.
- Mempunyai suatu rongga dalam pencernaan (gastrosol), sistem saraf sederhana dan tidak ada sebuah sistem ekskresi.
b. Phylum Porifera (Hewan Berpori)
Terdapat beberapa ciri-ciri dalam hewan berpori, diantaranya ialah:
- Tubuh yang bersifat asimetris (tidak memiliki aturan).
- Hewan multiseluler dalam tubuh yang keropos dan belum membentuk sebuah jaringan dan mempunyai saluran air dan kerangka.
- Umumnya dapat hidup di laut, dengan cara menempel terhadap batu atau benda lain.
- Mempunyai sebuah sistem sirkulasi air yang terdiri atas 3 jenis, yaitu Sycon, Ascon, dan Leucon.
- Cara hidup heterotrofik dengan melalui konsumsi air yang masuk ke tubuh melalui sebuah pori-pori.
- Struktur tubuh terdiri atas sebuah sel-sel koagosit yang diberi label (dapat menyerap terhadap oksigen dan makanan), sel-sel amebosit (untuk mensirkulasi oksigen dan makanan), sel-sel pinacocyte (untuk perlindungan).
c. Phylum Platyhelminthes (Cacing Pipih)
Terdapat beberapa ciri, dalam hewan tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:
- Badan simetri bilateral datar.
- Dapat hidup secara bebas di laut, di daerah lembab, di air tawar, atau parasit di sebuah tubuh terhadap manusia dan hewan.
- Tidak mempunyai sebuah sistem sirkulasi, ekskresi, dan pernapasan.
- Berssifat reproduksi seksual, hermafrodit, sendirian atau kawin silang.
- Mempunyai sebuah sistem saraf, sistem dalam pencernaan yang berlubang.
- Dibagi menjadi 3 kelas, yakni Trematoda (cacing isap) , Turbellaria (cacing rambut bergetar), dan Cestoda (cacing pita).
- Reproduksi yang aseksual dengan cara fragmentasi dan regenerasi berikutnya.
d. Annelida (Cacing Gelang)
Terdapat beberapa ciri dalam cacing gelang, diantaranya ialah sebagai berikut:
- Memiliki sifat gonocoris atau hermafrodit.
- Hewan yang berada dalam tubuhnya telah tersegmentasi.
- Hidup bebas di bagian dasar laut, di tanah, di air tawar, dan di tempat yang lembab atau parasit di tubuh vertebrata.
- Otot, sistem pencernaan lengkap, sistem saraf konduktor, sistem ekskresi, dan sistem peredaran darah.
- Tidak mempunyai sebuah sistem terhadap pernapasan.
e. Arthropoda (Hewan Kaki Beruas)
Terdapat beberapa ciri hewan kaki beruas, diantaranya ialah:
- Hewan dengan tubuh lebar.
- Pengalaman ecdysis atau skinning, yaitu pengelupasan kerangka luar, beberapa di antaranya ditransformasikan.
- Tubuh terdiri atas dada, kepala, dan perut. Perancah eksternal (exoskeleton).
f. Mollusca (Hewan Lunak)
Terdapat beberapa jenis atau ciri-ciri dalam hewan lunak, yakni:
- Hidup secara bebas di laut, di darat, atau di air tawar.
- Mempunyai suatu cangkang, dengan kecuali terhadap kelompok cumi-cumi.
- Hewan lunak.
- Sistem saraf terdiri atas serabut saraf dan ganglia.
- Bernafas dengan menggunakan rongga bulu dan insang.
- Sistem dalam sebuah pencernaan yakni dengan cara lengkap.
- Sistem dalam sirkulasi dapat terbuka dan tertutup.
h. Echinodermata
Terdapat beberapa ciri-ciri dalam Echinodermata, diantaranya ialah:
- Tubuh tersebut, yakni dapat dilindungi dengan duri dan karenanya disebut sebagai hewan berkulit berduri.
- Tidak mempunyai sebuah sistem eliminasi.
- Bernafas dengan melalui insang di bagian rongga tubuh.
- Habitat yang hidup secara bebas di bagian dasar laut.
- Distem peredaran darah dalam cairan terhadap rongga tubuh.
- Mempunyai sebuah sistem saraf dalam bentuk cincin saraf bercabang.
- Mempunyai sistem saraf yang secara lengkap.
- Mempunyai sistem rawat jalan (sebagai alat transportasi atau alat gerak).
- Reproduksi dalam seksual dari bagian luar, bisa beregenerasi dengan sendirinya.
Baca Juga :
- Daur Hidup Ayam
- Daur Hidup Katak
- Daur Hidup Nyamuk
- Pengertian Daur Hidup Belalang, Cara Berkembangbiak serta Penjelasan
- Pengertian Daur Hidup Lalat serta Cara Berkembangbiak dan Penjelasan
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Hewan Avertebrata. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.