Gaya Lorenz

Gaya Lorenz – Berdasarkan dalam sebuah hasil karya para seorang ilmuwan sebelumnya, Lorentz yakni telah mengoreksi dan merevisi undang-undang saat ini tentang energi elektromagnetik.

Dalam menentukan suatu arah gaya Lorentz, kita dapat menggunakan kedalam dua metode atau aturan alternatif, yaitu aturan kanan atau aturan rotasi terhadap sekrup.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Gaya Lorenz. Untuk ulasan selengkapnya, yyuukk…. Simak sebagai berikut.

Apa itu Gaya Lorenz ?

Lorentz adalah nama dalam suatu gaya fisika modern, yakni telah berasal dari nama fisik Arnhem Belanda yang dilahirkan oleh Hendrik Anton Lorentz.

Fisika keadaan kincir angin menganalisis interaksi konduktor yang ada di medan magnet. Hasilnya, ia dapat menemukan gaya yang kemudian ia sebut gaya Lorentz. Gaya ini kemudian berguna untuk menggerakkan motor listrik untuk berbagai keperluan misalnya blender, kipas angin, dan banyak lagi.

Gaya Lorentz merupakan gaya (dalam fisika) yang disebabkan dengan suatu arus listrik yang bergerak atau oleh arus listrik di medan magnet B. Ketika sebuah konduktor mengalir melalui arus listrik dan konduktor berada di medan magnet, gaya tersebut disebut gaya magnet atau dikenal sebagai nama gaya Lorentz.

Arah gaya Lorentz tegak lurus terhadap arah arus listrik yang kuat (l) dan induksi magnetik (B). Arah gaya ini mengikuti arah sekrup maju yang berputar dari vektor arah dari muatan listrik (v) ke medan magnet.

Gaya-Lorenz

Gaya Lorentz Pada Kawat Sejajar yang Berarus Listrik

Jika ada dua kabel dengan panjang I dari I, yang masing-masing terhubung ke medan magnet B, kekuatan Lorentz muncul dalam bentuk daya tarikan atau hambatan tergantung pada arah arus listrik di setiap kabel.

Baca Juga :  Virus Corona (COVID-19)

Jika kedua kabel mempunyai sebuah arus searah, daya tarik meningkat. Jika arah arus berlawanan atau belakang pada kedua kabel, gaya tolak dilakukan. Besarnya daya tarik atau tolakan dalam kabel paralel listrik dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

FLorentz = F1 = F2 = mu0I_1.I_2 / 2 µ0

Keterangan:

  • I1 = Arus kuat yang dipasang di kawat 1 (amp).
  • I2 = Arus kuat yang dipasang pada kabel 2 (amp).
  • F1 = Gaya atau tolakan dalam kawat 1 (Newton)
  • F2 = Gaya atau tolakan dalam kabel 2 (Newton)
  • μ0 = Permeabilitas terhadap vakum (4 \pi \times 10^{-7} Wb/Am)
  • α = Jarak antara dua kabel (m)
  • l = Panjang kabel (m)

Gaya Lorentz Pada Muatan Bergerak dalam Medan Magnet

Ketika dalam sebuah medan magnet B bergerak pada kecepatan v pada kecepatan v, medan listrik mengalami energi Lorentz yang besar, yang dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

FLorentz = qvB x sin α

Keterangan:

  • q = Muatan listrik (coloumb)
  • B = Kekuatan medan magnet (Tesla)
  • v = Kecepatan arus listrik (m / s)
  • α = Sudut yang memiliki bentuk B dan v

Dalam hal ini arah gaya Lorentz tegak lurus terhadap arah medan magnet dan arah kecepatan objek. Arah gaya Lorentz bervariasi tergantung pada biaya partikel. Perhatikan gambar berikut sesuai dengan aturan tangan kanan, jika muatan q positif, maka arah v adalah arah I.

Jika muatan q negatif, arah v berlawanan dengan arah I. Jika arah medan magnet tegak lurus terhadap kecepatan partikel bermuatan listrik, lintasan melingkar dan partikel mengalami gaya senipetal yang sama dengan Lorentz.

Manfaat dan Aplikasi Gaya Lorentz

Keuntungan terbesar dan aplikasi terbesar untuk implementasi pasukan Lorentz adalah motor listrik. Dengan arus listrik di koil di medan magnet, gaya Lorentz dapat menghasilkan putaran motor listrik untuk menghentikan gelombang poros.

Baca Juga :  Cara Budidaya Ulat Hongkong

Kemudian dapat digunakan untuk semua keperluan. Selain motor listrik, aplikasi gaya Lorentz juga berlaku untuk relgun, generator listrik, pengeras suara, generator linier, motor linier, dan banyak lagi.

Baca Juga :

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Gaya Lorenz. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.