Fungsi Sitoskeleton – Sitoskeleton yakni telah memainkan peran penting dalam organisasi struktur dan aktivitas sel, yang juga terdiri dari tiga struktur molekul yakni filamen intermedit, mikrotubulus dan mikrofilamen.
Sitoskeleton termasuk dalam sebuah jaringan dinamis yang berubah bentuk dan mengarah pada pergerakan sel. Motilitas sel (gerakan) meliputi perubahan posisi sel dan pergerakan dengan sebuah bagian sel yang lebih terbatas.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Fungsi Sitoskeleton. Untuk ulasan selengkapnya, yyuukk… Simak sebagai berikut.
Daftar Isi :
Apa itu Sitoskeleton ?
Pengertian Sitoskeleton adalah sebuah jaringan serat dan perancah sel, dan kemudian mengatur struktur dan aktivitas sel. Di mana jaringan terbuat dari protein yang kemudian menciptakan sitoplasma di dalam sel. Pada hari-hari awal mikroskop elektron, ahli biologi berspekulasi bahwa organel sel eukariotik akan tumbuh bebas di sitosol.
Namun, dalam sebuah peningkatan dengan kualitas mikroskop cahaya atau mikroskop elektron dapat menciptakan exoskeleton. Ia juga sering disebut sebagai sitoskeleton dari bahasa ilmiah. Jaringan menyebar ke seluruh sitoplasma.
Sitoskeleton tersebut yakni telah memainkan peran penting dalam organisasi struktur dan aktivitas sel, yang juga terdiri dari tiga struktur molekul yakni mikrofilamen dan filamen menengah.
Fungsi Sitoskeleton
Terdapat berbagai jenis fungsi dalam sitoskeleton ini, berikut ialah penjelasannya secara lengkap dan jelas:
a. Penempatan Berbagai Organel Dalam Sel
Fungsinya sebagai kerangka hewan, sitoskeleton tergantung pada banyak organel dan bahkan sebagai molekul enzim sitosol. Akan tetapi, sitoskeleton lebih dinamis daripada tulang binatang. Kerangka dapat dengan cepat dibongkar atau ditempatkan di lokasi baru, yang mengubah bentuk sel.
b. Memberi Bentuk dan Mempertahankan Struktur Sel
Dalam sebuah peran sitoskeleton diperlukan, seperti terhadap suatu sel hewan tanpa dinding sel. Cycloskeleton stabil dengan keseimbangan antara kekuatan yang berlawanan yang diberikan dengan elemen.
c. Pergerakan Materi-Materi dan Organel Dalam Sel
Molekul motor dapat dimasukkan ke dalam reseptor organel, memungkinkan organel untuk “berjalan” di sepanjang mikrotubulus sikloeketon. Sama seperti vesikel yang mengandung neurotransmiter bergerak ke belakang sumbu, ekstensi sel saraf yang melepaskan molekul pemancar adalah sinyal kimia untuk sel saraf berikutnya.
d. Motilitas Sel
Sitoskeleton termasuk dalam sebuah jaringan dinamis yang berubah bentuk dan mengarah pada pergerakan sel. Motilitas sel (gerakan) meliputi perubahan posisi sel dan pergerakan bagian sel yang lebih terbatas. Motilitas sel membutuhkan interaksi sitoskeleton dengan protein yang disebut molekul motor.
e. Pengaturan Aktivitas Biokimiawi Dalam Sel
Hiposkeleton dapat mengirimkan kekuatan mekanis dari permukaan sel ke bagian dalam, bahkan serat, ke inti. Dengan demikian, ada lebih banyak nukleon spontan dan struktur lain dalam nukleus.
Struktur Sitoskeleton
Terdapat berbagai struktur dalam sitoskeleton ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Mikrofilamen atau Filamen Aktin
Apa itu mikrofilamen? adalah rantai ganda protein, yang masing-masing terkait, tipis dan mengandung protein aktin. Kemudian diameter mikrofilm kecil adalah diameter 5 hingga 6 nm. Jadi jika Anda ingin melihatnya dengan jelas dalam bentuk yang sangat terbatas, Anda perlu menggunakan sebuah mikroskop elektron.
Mikrofilamen ini juga mirip dengan mikrotubulus, tetapi memiliki tekstur lebih lembut. Di mana proses pendidikan terdiri dari komponen utama adalah protein aktin dan myosin (contohnya ialah terhadap otot).
Maka mikrofilamen sangat penting untuk proses pergerakan sel dan juga untuk peroksida (microbody). Organel ini kemungkinan terkait dengan beberapa organel lain, dan bagian dalamnya mengandung banyak enzim dan katalis oksidase (yang lebih disukai disimpan di area sel-sel hati).
2. Mikrotubulus
Apa yang dikatakan mikrotubulus merupakan sebuah bagian dari sitoskeleton, yang terdiri dari mikrotubulus berbeda. Di dalam mikrotubulus adalah bentuk silinder yang sangat kaku dan sangat berguna untuk mempertahankan sel dan bertindak sebagai “sel kulit”.
Kemudian misalnya, organel seperti busa terbelah. Selain mikrotubulus, ia juga berfungsi dalam sebuah pembentukan terhadap sentriol, kemudian silia dan flagela.
Ketika berada di sentriol, ia memiliki bentuk silinder dan diatur pada mikrotubulus biasa. Kemudian ketika membelah, di mana sentriol membentuk benang spindel. Sedangkan silia dan flagela adalah tonjolan yang bergerak dan berkembang dengan bebas.
3. Filamen Intermediet
Apa itu film medium? adalah rantai protein yang memiliki untaian bengkok. Jika filamen memiliki diameter 10 hingga 10 nm, mereka juga disebut sebagai filamen atau perantara.
Karena ukuran mikrotubulus dan mikrofilamen. Kemudian serat terdiri dari protein, juga disebut phimetin. Tetapi tidak semua sel terbuat dari phimetin, seperti sel kulit, yang mengandung protein keratin.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Fungsi Sitoskeleton. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.