Cara Budidaya Jamur Kancing – Budidaya jamur kancing dapat dilakukan dengan membeli bibit kancing, kemudian menyiapkan media tanam, pengomposan, sterilisasi, penanaman benih, dan casing.
Kali ini kami akan memberikan artikel tentang tahapan ini hingga saat panen jamur kancing. Ingin tahu? Mari kita simak ulasannya sampai selesai.
Jamur champignon atau Agaricus bisporus dalam bahasa Latin atau yang disebut jamur kancing adalah jenis jamur yang umum dipakai pada berbagai hidangan.
Jenis jamur ini juga termasuk ke dalam jenis jamur yang paling umum di tanam di Indonesia, karena tinggi vitamin, mengandung rendah lemak dan juga mineral seperti vitamin B dan mineral kalium.
Jamur kancing memiliki bentuk seperti kancing bulat dan memiliki warna yang berbeda, seperti putih, krem, dan cokelat.
Daftar Isi :
Langkah dan Cara Budidaya Jamur Kancing

Bagi Anda yang penasaran dengan budidaya jamur kancing, mari kita lihat langkah-langkah budidaya jamur kancing berikut ini.
1. Pemilihan Benih Jamur Kancing
Tahap awal sebelum memulai jamur kancing organik bidur adalah memilih benih jamur sebagai cara budidaya jamur dengan tongkol jagung. Untuk budidaya di rumah, disarankan menggunakan benih jamur F3.
Benih ini dapat ditabur langsung dan ditanam di media tanam. Untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas baik, tentu tergantung dari kualitas benih yang digunakan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih benih berkualitas dengan kriteria sebagai berikut:
- Bibit jamur dalam kondisi sehat dan tidak terkontaminasi.
- Miselium jamur menunjukkan warna putih cerah.
- Bibit diperoleh dari pemulia benih jamur terpercaya.
- Produktivitas hasil bibit tinggi.
- Untuk menjaga kualitas benih, simpan binit di tempat yang dingin dan sirkulasi udara yang memadai.
2. Persiapan Media Tanam dan Pengomposan Media
Tahap selanjutnya adalah proses pembuatan media tanam seperti cara menanam media media jamur ampas tebu. Untuk tahap awal tentunya Anda harus menyiapkan media tanam yang terdiri dari:
- Jerami padi 100%, dedak 3%, kapur pertanian atau dolomit 2,5%, tambahkan TSP 1,2%, ZA 1%, Urea 0,9% untuk memenuhi kebutuhan nitrogen, fosfor dan kalium.
- Untuk membunuh jamur liar yang mungkin tumbuh, pengomposan harus dilakukan.
- Potong jerami dengan ukuran 10-15 cm, lalu cuci sampai bersih dan tiriskan hingga kelembaban di jerami mencapai 65%.
- Kemudian tumpukan jerami dengan tumpukan setinggi 10-15 cm, taburkan di atas tumpukan bekatul dan kapur hingga merata.
- Kemudian atur secara bergantian sampai tumpukan mencapai ketinggian 1 meter.
- Hari berikutnya balikkan media kemudian tambahkan urea 0,9% sampai merata.
- Jika media kurang lembab maka Anda dapat menambahkan cukup air ke media.
- Pada hari ke 6 tambahkan 1% ZA, dan pada hari ke 10 tambahkan 1,2% TSP.
- Kemudian aduk kembali media dan biarkan sampai 12-17.
3. Media Sterilisasi pada Kumbung
Setelah media dikomposkan, langkah selanjutnya adalah mensterilkan media serta cara mengolah jamur jerami dengan media kardus. Sterilisasi ini dilakukan dengan tujuan agar media bebas dari gas beracun yang akan berbahaya bagi pertumbuhan jamur.
Sterilisasi dilakukan di jamur kumbung dan dilakukan sebagai berikut:
- Sebarkan media tanam kompos ke dalam rak yang telah disediakan di kumbung.
- Ketinggian media dibuat dengan ketebalan 15-20 cm.
- Proses sterilisasi dilakukan dengan memasukkan uap air ke dalam kumbung.
- Suhu uap meningkat secara berkala hingga mencapai suhu 60-65 derajat Celcius.
- Setelah suhu tercapai, suhu dipertahankan selama 12 jam.
- Setelah itu, maka perlahan-lahan kuras suhunya dengan membuka jendela sangkar, hingga suhunya mencapai 40-45 derajat Celcius. Ketika suhu tercapai maka pertahanan selama 70 jam.
- Setelah itu, buka semua ventilasi kumbung dan buat suhu di dalam kumbung mencapai suhu 32 derajat Celcius.
- Atau sterilisasi juga bisa dilakukan di ruang pengomposan dengan menutup kompos dengan penutup hingga suju mencapai 65 derajat Celcius dan kemudian dibiarkan selama 12 jam.
- Setelah itu, pindahkan kompos ke dalam gudang dan buat suhunya mencapai 47-50 derajat Celcius, simpan selama 40 jam.
- Pada akhir suhu kumbung untuk 32 derajat Celcius.
4. Menanam Benih ke Media

Penanaman bibit dilakukan dalam cara yang relatif mirip dengan budidaya jamur lain seperti cara membudidayakan jamur jerami. Dengan menggunakan benih F3, Anda dapat menyebarkan benih langsung ke media tanam.
Pertimbangkan cara-cara berikut ini agar Anda tidak berlebihan dalam biji:
- Ukuran rak yang ideal adalah 3 meter dan 1 meter.
- Ketebalan media 10-15 cm tersebar merata.
- Benih yang dibutuhkan untuk setiap rak tanam akan mencapai 10-14 botol dengan volume 220 ml bibit.
- Untuk ukuran rak yang lebih luas, Anda akan membutuhkan lebih banyak biji.
- Taburkan bijinya secara merata di permukaan media tanam.
- Setelah 12-14 hari, misellium akan mulai muncul di media yang sedang tumbuh.
- Jaga suhu ideal untuk dataran tinggi sekitar 20-30 derajat Celcius sementara di dataran rendah suhu mencapai 24-26 derajat Celcius.
- Kelembaban yang dibutuhkan oleh jamur kancing untuk berkembang dengan baik adalah pada kelembaban 90-100%.
- Lakukan penyiraman setiap hari di lantai dan atap kumbung.
- Padahal media bisa disiram setiap 2-3 hari.
- Penyiraman menggunakan taburan air berukuran terkecil agar tidak merusak pertumbuhan miselium.
5. Casing
Casing sendiri adalah proses memperbaiki penambahan lapisan tanam di atas media seperti cara membiakkan jamur kombucha. Lapisan tersebut diberikan agar supaya pertumbuhan pada tubuh buah kancing jamur lebih maksimal.
Ketebalan dari lapisan casing itu mencapai 3-5 cm. Dan pemberian selubung dilakukan tepat sebelum miselium mulai tumbuh sampai hari ke-3 setelah bijinya ditebar.
Kasing diberikan dengan cara berikut:
- Tanah yang digunakan sebagai selubung adalah tanah berwarna coklat.
- PH tanah harus mencapai 6,8-8.
- Tanah harus bebas dari hama dan penyakit, untuk melakukan ini tanah harus disterilkan.
- Sterilisasi dilakukan pada suhu 70 derajat Celcius selama 3-4 jam.
- Atau bisa juga dengan cara lain dengan memberi formalin sebanyak 2 liter pada 40% / meter kubik tanah.
- Setelah miselium tumbuh pada hari ke 9-14 maka buka ventilasi kumbung sehingga proses pertumbuhan jamur kancing berlangsung lebih cepat.
- Setelah 3 hari jamur kancing akan mulai dipanen.
6. Panen
Ketika jamur siap dipanen, panen harus segera dilakukan, seperti cara menanam jamur dengan serbuk gergaji. Karena jika tidak segera dipanen, jamur bisa layu dan membusuk.
Untuk menjaga kesegaran jamur panen harus dilakukan pada pagi atau sore hari. Pemanenan dapat dilakukan dengan menghilangkan jamur dari media.
Kemudian lakukan penyortiran dan kemudian dikemas dan siap dipasarkan.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang cara budidaya jamur kancing yang benar agar hasil panen melimpah, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: